Dia juga menjelaskan dalam proses pengembangan smart city, AI bisa mengendalikan pasokan air, energi hingga mengatur lalu lintas.
"Smart city, melalui sebuah penelitian, mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat hingga 10-30 persen, termasuk penurunan kriminal, memperpendek perjalanan, dan menurunkan emisi karbon," jelasnya.
Baca Juga: Lapas kelas IIA Kerobokan Gelar Deklarasi Zero Halinar
Luhut mengatakan, pengaplikasian kecerdasan buatan yang sudah digunakan setidaknya dalam kurun waktu 20 tahun tersebut sejalan dengan industri 4.0 untuk otomatisasi dan pertukaan data dalam teknologi manufaktur termasuk cyber physical system, IoT, cloud, hingga pengembangan smart factory.
"Selain itu, penggunaan AI yang tepat dapat memberi manfaat besar bagi pemerintah untuk mengambil keputusan tepat," kata dia. ***