Dedikasi Maestro Gusti Nyoman Lempad Menjadi Tauladan Generasi Muda Kini

- 28 Juni 2024, 10:16 WIB
Dedikasi Maestro Gusti Nyoman Lempad Menjadi Tauladan Generasi Muda Kini
Dedikasi Maestro Gusti Nyoman Lempad Menjadi Tauladan Generasi Muda Kini /Bulelengpost/Dinas Kebudayaan Prov. Bali

 

Memasuki usia sekitar 25 tahun Lempad memutuskan menikah dengan seorang gadis Gusti Nyoman Dapet namun tidak dikaruniai anak. Ia akhirnya menikahi adik istrinya Gusti Rai Tindih dan akhirnya dikaruniai 6 orang anak. 

Baca Juga: Segera Update Kode Redeem Terbaru Game Free Fire Jumat, 28 Juni 2024, Jangan Sampai Kehabisan Hadiah

Cerita berlanjut dengan pertemuan Lempad dengan pelukis Jerman Walter Spies sekitar tahun 1925. Spies pada akhirnya yang memperkenalkan teknik anatomi tubuh yang digunakan Lempad untuk mengembangkan karya-karya lukisnya yang banyak mengambil cerita pewayangan. 

 

Lempad banyak belajar tentang cerita pewayangan karena sering mengikuti kegiatan pembacaan lontar di Puri Saren Kauh. Lempad yang buta huruf selalu mengajak Gusti Darta untuk mengartikan lontar-lontar yang dibaca para pendeta yang datang. “Lukisan Pan Brayut adalah salah satu lukisan yang paling sering dilukis kakek,” ujar Gusti Darta. 

 

Selanjutnya datanglah pelukis Belanda Rudolf Bonnet. Bersama Raja Ubud Ida Cokorda Sukawati dan Walter Spies mereka membentuk komunitas seni Pitamaha. Lempad pula yang kemudian mendesain useum untuk memamerkan lukisan-lukisan pelukis Pitamaha yang sekarang bernama Museum Puri Lukisan di Ubud. 

 

Meski ada pengaruh gaya lukis barat seperti anatomi tubuh dan komposisi warna, menurut Darta kakeknya tetap kukuh dengan gayanya menggunakan tiga warna dalam lukisannya yakni hitam, putih, dan merah yang merupakan warna filosofis Brahma, Wisnu, Siwa. 

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah