Berikut Trik Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Olah Raga Kardio

20 Mei 2022, 16:03 WIB
Latihan angkat beban juga dinilai ampuh dalam menurunkan berat badan /Mens Journal

BULELENGPOST.COM - Saat ingin berusaha menurunkan berat badan, beberapa orang akan dihadapkan pada dua pilihan yang membingungkan, yaitu memilih olah raga angkat beban atau kardio.

Anggapan lama menyebutkan bahwa latihan kardio jauh lebih efektif untuk menurunkan berat badan ketimbang angkat beban.

Tetapi pendapat itu dibantah oleh studi terbaru yang dikerjakan para peneliti di Edith Cowen University, Australia dan University of Caxias do Sul, Brasil.

Baca Juga: 6 Tips Ampuh Hilangkan Lemak Pinggang (Visceral) yang Membandel

Terungkap dari studi tersebut, latihan ketahanan seperti angkat beban yang dikombinasikan dengan pembatasan kalori membantu membakar lemak dan mengurangi persentase lemak tubuh.

Dikutip dari men's health, Jumat, 20 Mei 2022, studi ini diterbitkan pada 11 April lalu dalam jurnal Obesity Review.

Peneliti dari kedua universitas di Australia dan Brasil menganalisis data 4184 peserta dari 116 studi terkait olahraga dan penurunan berat badan.

Mereka berusaha mengetahui apakah latihan ketahanan semacam angkat beban bisa membantu menurunkan berat badan atau tidak.

Ditemukan, gabungan antara latihan ketahanan dan pembatasan kalori merupakan strategi penurunan berat badan yang efektif, dengan rata-rata penurunan berat badan 5,4 kilogram.

Baca Juga: Profil Lee Jin Wook & Lee Yeon Hee, Aktor dan Aktris Drakor Welcome to Wedding Hell

Peneliti utama dan mahasiswa PhD di Edith Cowen University, Pedro Lopez menyebut temuan ini mematahkan anggapan bahwa latihan kardio seperti berlari atau HIIT adalah satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan.

"Umumnya, ketika kita bicara tentang obesitas, komposisi tubuh atau penurunan berat badan, kita hanya mendengar tentang senam aerobik saja," ujarnya.

Menurut Lopez, temuan studi ini bisa menjadi pertimbangan lebih banyak orang untuk memeroleh manfaat dari olahraga angkat beban tanpa harus latihan kardio seperti berlari yang dapat membuat lutut dan persendian lain stres.

Defisit kalori tidak boleh diabaikan
Perlu digarisbawahi, olahraga saja tidak dapat membantu menurunkan berat badan tanpa nutrisi yang tepat.

Baca Juga: Fakta-fakta Kontroversial Terkait Drakor Tomorrow: Sempat Bersitegang dengan BTS

Penurunan berat badan dalam studi ini terkait dengan defisit kalori, atau makan lebih sedikit kalori rata-rata daripada kalori yang dibakar dengan berolahraga.

"Jika kita ingin menurunkan berat badan, kita harus mengurangi asupan kalori," kata Lopez.

Dikatakan para ahli, defisit kalori sangat penting untuk menurunkan berat badan dan pembakaran lemak, namun metodenya bervariasi.

Adapun beberapa tips untuk mengurangi kalori yaitu:

  • Memerhatikan apa yang kita makan
  • Mengurangi porsi makan
  • Menambahkan lebih banyak makanan seperti sayuran
  • Menerapkan diet yang membantu kita makan lebih sedikit seperti diet rendah karbohidrat atau diet intermiten
  • Pengurangan kalori juga bisa dilakukan dengan memasukkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas sehari-hari, entah itu berjalan kaki atau berlatih di tempat fitnes.

Tetapi studi terdahulu menunjukkan, berolahraga saja tidak dapat menurunkan berat badan untuk jangka panjang.

Baca Juga: Film Cyber Hell: Exposing an Internet Horror Bongkar Skandal Konten Asusila di Korsel

Angkat beban dapat membangun otot
Studi terbaru menemukan, latihan ketahanan paling efektif untuk membangun serta memertahankan otot selama penurunan berat badan.

Ketika kita berusaha menurunkan berat badan, tujuannya adalah untuk menghilangkan lemak tubuh, bukan massa tanpa lemak seperti otot.

Jaringan otot tidak hanya penting untuk kekuatan, melainkan juga kesehatan metabolisme tubuh.

Semakin banyak otot yang dimiliki, semakin banyak kalori yang dibakar. Artinya, angkat beban merupakan cara yang baik untuk membangun metabolisme.

Latihan ketahanan juga terbukti secara ilmiah membuat jantung dan persendian lebih kuat, citra tubuh dan kepercayaan diri yang lebih baik, serta risiko kanker dan penyakit jantung yang lebih rendah. ***

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Berbagai Sumber Men's Health Network

Tags

Terkini

Terpopuler