Perlu Rp30 Juta Perbulan untuk Biaya Operasional dan Pakan Satwa, Pengelola Berharap Pariwisata Segera Dibuka

- 6 September 2021, 13:57 WIB
Anak Monyet di sebuah batang pohon.
Anak Monyet di sebuah batang pohon. /Erik_Karits/Pixabay

BULELENGPOST.COM - Sejak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Provinsi Bali, praktis seluruh sektor penunjang perekonomian di Bali lumpuh.

Terlebih lagi, seluruh Daya Tarik Wisata (DTW) di Bali tutup untuk sementara waktu sehubungan dengan penerapan PPKM oleh Pemerintah.

Salah satu DTW yang merasakan dampaknya yaitu DTW Sangeh yang berada di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

Baca Juga: Serangan Mendadak, Kelompok Terosis ISIL Tewaskan 12 Polisi Irak

DTW Sangeh saat ini dihuni oleh ratusan monyet dan kelelawar ukuran besar. Selama PPKM berlangsung, otomatis tidak ada pemasukan yang didapatkan pihak pengelola.

Baca Juga: Perubahan Iklim Memicu Habitat Komodo Terancam Punah 45 Tahun ke Depan

Saat dihubungi Bulelengpost.com pada Senin, 6 September 2021, Made Sumohon, Manager Operasional DTW Sangeh mengaku saat ini tengah pusing.

Baca Juga: DTW Ini Rugi Jutaan Rupiah perhari, Gaji Pegawainya tidak Dibayarkan

Dirinya mengatakan, DTW Sangeh ditutup sementara sejak Juli 2021 hingga saat ini dan kehilangan pemasukan sekitar Rp30 Juta perhari.

Halaman:

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x