BULELENGPOS.COM - Kalangan pariwisata, tidak bisa berbuat banyak atas kebijakan pemerintah yang melanjutkan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 untuk wilayah Jawa – Bali.
Baca Juga: Menikmati Tipat Blayag Kuliner Khas Singaraja
PPKM yang terus berseri itu, mementahkan segala cara dan strategi para pengelola hotel untuk menarik kunjungan wisatawan.
Berbagai paket dan kemudahan lainnya juga diluncurkan untuk merangsang para pelanggan agar mau menginap, termasuk pakett Work From Hotel (WFH), namun tetap nihil.
Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Dimulai, Pembelajaran Lebih Dinamis dan Interaktif
Padahal, para pengelola hotel telah menerapkan tatanan kehidupan era baru dan menerapakan Protokol Kesehatan (Prokes) sesuai intrsuksi dan aturan yang dikeluarkan pemerintah.
General Manager (GM) Swiss-Belexpress Kuta, Ida Bagus Sedana mengatakan, sebagai pelaku pariwisata dirinya sangat berharap untuk tidak melanjutkan, bahkan menghilangkan PPKM dalam bentuk seri apapun.
Baca Juga: Vaksin Asal AS Moderna Mulai Diterapkan Ke Masyarakat Umum
Masyarakat Bali yang menggantungkan hidupnya dari pariwisata sangat terganggu dengan kebijakan itu. Jika terus dilanjutkan, maka akan sangat berdampak pada ekonomi masyarakat Bali.
“Kami di pariwisata sudah hampir 1,5 tahun mengalami keterpurukan ekonomi., bahkan sebagian besar sudah mengalami titik terendah posisi ekonominya. Bali yang masyarakatnya sudah hamper 90% lebih mendapatkan vaksin, ini akan menjadi suatu jaminan kalau kita bisa hidup berdampingan dengan Covid -19,” kata Sedana saat ditemui di tempatnya bekerja Kamis 12 Agustus 2021.