Disiplin Prokes, Kunci Penting Menekan Kasus Baru dalam Menyambut Wisman ke Bali

- 30 September 2021, 19:56 WIB
I Nyoman Astama, SE., MM., CHA, Pelaku Pariwisata Bali
I Nyoman Astama, SE., MM., CHA, Pelaku Pariwisata Bali /Dok. Nyoman Astama

Dirinya mengatakan, kesigapan pemerintah yang didukung oleh segenap pemangku kepentingan lainnya (hexahelix stakeholder) secara bertahap tapi pasti telah menunjukkan hasil yang positif dan menggembirakan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Update Covid-19 di Provinsi Bali, Kamis 30 September 2021

Ia menyebut, beberapa negara yang pada awalnya meragukan kemampuan pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi ini, mengingat kemajemukan penduduknya, luasan dan sebaran wilayahnya serta keterbatasan anggaran, pada akhirnya mengakui dan menghargai kemampuan dan prestasi Indonesia dalam menangani pandemi COVID19.

"Saatnya kini kebijakan dikeluarkan pemerintah untuk membantu menggerakkan roda perekonomian masyarakat, apalagi di Bali yang sangat tergantung pada aktivitas pariwisata," imbuhnya.

Baca Juga: Cakupan Vaksinasi Pelaksanaan PON XX Papua tercapai 60 persen

Ditambahkannya pula, masyarakat Bali sangat siap mensukseskan program dan kebijakan pemerintah manakala perbatasan wilayah dibuka untuk wisman dan maskapai penerbangan internasional diperkenankan  mengangkut penumpang dan mendarat di bandara Ngurah Rai dengan mengikuti prokes yang teruji dan tetap ramah bagi wisman.

Hal ini telah dibuktikan selama lebih dari satu setengah tahun pariwisata terdampak akibat pandemi yang berkepanjangan sehingga mengharuskan pemerintah menerapkan aturan yang super ketat, namun masyarakat Bali tetap mengikuti dan mematuhi aturan tersebut, tidak melalukan demonstrasi seperti terjadi di beberapa daerah lain, kendatipun perekonomian Bali yang paling terpuruk di Indonesia.

Baca Juga: Ala Ayuning Dewasa Jumat 1 Oktober 2021, Baik Memulai Memelihara Ternak

"Melihat fakta seperti tersebut di atas, sudah semestinya masyarakat Bali ada dalam garda terdepan untuk menjaga dan mengawal penerapan protokol kesehatan apabila pariwisata internasional dibuka kembali karena itu merupakan "payuk jakan" (periuk nasi) masyarakat Bali," paparnya.

Pihaknya menyampaikan, pengawasan penerapan prokes semasa pembukaan pariwisata internasional harus menjadi gerakan bersama secara "gotong royong" dengan saling mengingatkan, serta secara mandiri menerapkan prokes 3M (Mencuci tangan di air mengalir dengan sabun, Memakai masker wajah, Menjaga jarak aman) dengan disiplin.

Halaman:

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x