KEK Kesehatan di Bali : Bagus dan Mesti Sesuai Pariwisata Budaya Bali

- 30 Desember 2021, 18:32 WIB
Presiden Jokowi melihat Maket pembangunan Bali Internasional Hospital
Presiden Jokowi melihat Maket pembangunan Bali Internasional Hospital /Dok. Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Untuk itu, menurutnya, health tourism mesti berimbang di antara segmen medical tourism (kesehatan sesuai ilmu medis) dan wellness tourism (aktifitas yang dapat mengobati, mencegah dan memelihara kesehatan melalui beberapa tradisi / kearifan lokal).

Baca Juga: Lirik Lagu Bali Kecewa yan Srikandi

Walau demikian, pihaknya tidak menolak atau menyepelekan program KEK Kesehatan di Bali tersebut. Disarankan ada sosialisasi lebih luas kepada masyarakat dan stakeholder pariwisata juga.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten di Provinsi Bali Jumat, 31 Desember 2021

"Kita pasti mendukung ide-ide bagus seperti kado akhir tahun berupa KEK Kesehatan ini. Semoga bisa menguatkan branding Bali kedepannya. Dan pariwisata budaya yang kita perjuangkan sejak dulu tidak terdegradasi karena konsep baru ini. Idealnya adalah wisata kesehatan khusus di Bali tidak berupa aktifitas penyembuhan orang-orang sakit saja, namun lebih dominan ke arah pencegahan dan antisipasi,misalnya diimbangi juga dengan menggarap lebih baik pada aktifitas kebugaran dalam balutan Wellness Tourism sehingga nilai kearifan lokalnya bisa terserap", imbuhnya.

Baca Juga: Ikhwan Ciptady dan Firza Andhika Dirumorkan Gabung ke Macan Kemayoran

Bali dengan tradisi yang luhur berupa usada dalam aspek kesehatan merupakan destinasi yang kaya akan potensi untuk kepuasan psikologis wisatawan.

Selain pemandangan alam secara geografisnya, keramahtamahan dan aktifitas tradisional sebagai aspek demographisnya juga dapat membuat psikologis pengunjung menjadi senang, dan kesenangan merupakan intangible medicine untuk menyehatkan manusia.

Baca Juga: Lirik Lagu Bali Eka Jaya Selem-selem Manis

"Selain itu dalam aspek produk kita punya kuliner yang berkonsep healthy food, herbal ingrediants, yoga, meditasi serta lainnya. Jadi mesti diangkat juga aspek tradisi dan budaya tersebut agar jangan sampai ada kesan wisata kesehatan di Bali hanya mengurus orang-orang atau wisatawan yang sakit saja", pungkas Swabawa yang pensiun muda sebagai GM hotel pada usia 39 tahun pada 2015 lalu itu. ***

Halaman:

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah