Banten yang Digunakan saat Merayakan Soma Ribek

27 Maret 2022, 14:15 WIB
Ilusterasi banten Bali /dok. Gede Apgandhi Pranata/ Bulelengpost

BULELENGPOST.COM --- Berikut adalah banten yang digunakan saat Soma Ribek. Sebagaimana dikethaui jika Soma Ribek yang datang berdasarkan pertemuan Wuku Sinta, saptawara soma, dan pacawara pon.

Lontar Sundarigama menyebutkan bawah "Wuku Sinta, Soma Pon, ngaran Soma Ribek, mangereti ring Sang Hyang Tri Murti ungguan ring lumbung, paryangan, widi-widane, nyanyah geringsing".

Yang artinya Coma Pon Sinta disebut juga Coma Ribek, hari puja wali Sang Hyang Sri Amrta, tempat bersemayamannya adalah di Lumbung.

Baca Juga: Penjelasan Tentang Soma Ribek Hingga Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan

Lontar Sundarigama juga menyebutkan bahwa Soma Ribek merupakan hari Sanghyang Tri Murti Mrtha beryoga, dengan pulu / lumbung (tempat beras dan tempat padi) selaku tempatnya.

Pada Soma Ribek digelar upacara widhi widhana sekaligus peumujaan kepapa Dewi Sri atas karunian yang telah diberikan.

Baca Juga: Banten yang Digunakan saat Sarswati dan Banyu Pinaruh

Dalam Lontar Sundarigama juga disebutkan, Soma Ribek merupakan hari Sanghyang Tri Murti Mrtha beryoga, dengan pulu / lumbung (tempat beras dan tempat padi) selaku tempatnya.

Dalam merayakan Soma Ribek digunakan banten nyannyah geti-geti, raka pisang mas dengan bungan harum dan dupa.

Baca Juga: Bocoran Drakor Terbaru Kim Seo Hyung It May Be a Little Spicy Today, Lengkap dengan Sinopsis Singkat

Ada pantangan yang dilakukan saat Soma Ribek yakni disebutkan bahwa "ikang wang tan wenang anumbuk pari, angadol beras, katemah dening Bhatara Sri.

Pakenania wenang ngastuti Sang Hyang Tri Pramana. Angisep sari tatwa adnyana, aje aturu ring rahinane.

Baca Juga: Rainan Bali atau Rahinan Bali yang Datang Berdasarkan Perhitungan Sasih atau Bulan

Artinya, pada saat Soma Ribek orang tidak diperkenankan menumbuk padi dan menjual beras sebab jika ini dilanggar dipercaya akan dikutup oleh Bhayata Sri.

Ada juga kepercayaan ketika Soma Ribek tidak diperkenankan untuk tidur siang sebab Sang Hyang Pramesti Guru sedang melakukan yoga, dengan demikian umat diharuskan menghirmati-Nya. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Tags

Terkini

Terpopuler