BULELENGPOST.COM - Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, ada tradisi unik dalam memperlakukan ari-ari bayi.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Jumat, 13 Agustus 2021, Elsa Semakin Frustrasi
Di desa ini, ari-ari bayi baru lahir tidak ditanam di pekarangan rumah, melainkan digantung di sebuah kuburan khusus yang oleh warga setempat disebut setra (kuburan) ari-ari.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 13 Agustus 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Melakukan Hal yang Diyakini Benar
Terpegang teguh sebuah tradisi yang berusia ribuan tahun di desa Bayung Gede Kintamani, Bangli tradisi itupun terkait dengan upacara yadnya ( ritual kelahiran, perkawinan, hingga prosesi kematian) Di desa Bayung Gede Kintamani, yang namanya ari-ari/plasenta bayi tidaklah dikubur namun digantung pada sebuah pohon, pohonnyapun terbilang langka.
Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 13 Agustus 2021: Leo akan Berpisah dengan Seseorang
Pohon tempat menggantung ari-ari itu disebut pohon kayu bungkak, pohon itu terpelihara dengan baik di setra/kuburan ari-ari di desa Bayung Gede.
Ari-ari bayi hanya boleh dibawa ke setra/kuburan kala subuh atau kala mentari telah terbenam, sangat pantang untuk memnbawa ari-ari saat mentari masih bersinar.
Baca Juga: Kasus ISKCON, Dirjen Bimas Hindu Temui Pemprov Bali, Kodam IX/Udayana dan Polda Bali