Bali Siap Sambut Wisatawan Mancanegara Oktober 2021

- 26 September 2021, 17:45 WIB
Wakil Gubernur Bali, Cok Ace dalam sebuah kegiatan virtual di Bali
Wakil Gubernur Bali, Cok Ace dalam sebuah kegiatan virtual di Bali /Dok. Pemprov Bali

BULELENGPOST - Wakil Gubernur Bali Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si (Cok Ace) memaparkan bahwa Bali sudah siap menyambut wisatawan mancangera (wisman).

Hal tersebut menurutnya dilihat tidak hanya dari faktor internal, namun dilihat juga dari berbagai faktor pendukung yang memungkinkan pembukaan pariwisata Bali untuk wisman dalam waktu dekat.

Hal tersebut disampaikan Wagub Cok Ace dalam acara dari salah satu TV Swasta di Sanur Denpasar pada Minggu, 26 September 2021.

Baca Juga: Menparekraf : Kunjungan Wisman ke Bali Dipersiapkan Oktober 2021

“Salah satunya kita akan menyambut pergelaran akbar WSBK (World Superbike-red) di Mandalika November mendatang, serta G20 Summit yang rencananya akan digelar tahun 2022 di Bali. Tentu even-even tersebut harus dijadikan momentum agar masyarakat dunia bisa percaya akan kondisi penanganan COVID-19 di Bali telah berjalan baik,” papar Wagub Cok Ace.

Selanjutnya, Wagub yang juga menjabat sebagai ketua PHRI Prov Bali memaparkan berbagai capaian Bali dalam menanggulangi penyebaran virus COVID-19 di Bali.

Dari segi kesehatan menurutnya Bali telah menjadi salah satu Provinsi dengan capaian vaksinasi yang paling tinggi di Indoensia.

Baca Juga: BNPB Siapkan 6 Gerai Masker di Seluruh Venue PON XX

Data terakhir capaian vaksinasi ia menyebut di Bali sudah mencapai hampir 97% untuk vaksinasi pertama dan lebih dari 73% untuk vaksinasi kedua.

Ia menambahkan, program vaksinasi akan terus digenjot agar bulan ini atau paling lambat awal bulan depan bisa tuntas baik vaksin dosis pertama maupun kedua.

Untuk fasilitas kesehatan di Bali terdapat sekitar 62 RS rujukan Covid-19 dan 25 laboratorium PCR dengan kemampuan mengetes sampel lebih dari 4.000 per hari.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Provinsi Bali Sabtu, 26 September 2021

“Dalam grand design tersebut mengatur skema wisatawan mulai dari pintu kedatangan, testing, bagi yang positif akan dirujuk ke RS, sementara yang negatif melanjutkan perjalanan ke hotel karantina, skema berwisata hingga keberangkatan ke negara asal,” jelasnya.

Untuk menjamin keamanan, pemerintah telah menjalin kerjasama dengan TNI/POLRI untuk menjaga secara ketat pintu-pintu masuk Bali, baik di bandara maupun pelabuhan.

“Sehingga orang-orang yang masuk ke Bali benar-benar steril dan bebas dari COVID-19,” imbuhnya.

Baca Juga: Ala Ayuning Dewasa Senin, 27 September 2021, Baik untuk Menangkap Ikan dan Memulai Usaha

Pelaku Pariwisata juga menurutnya telah menyiapkan diri dengan baik apabila pariwisata Bali untuk wisman dibuka.

Lebih dari 2.000 hotel, restoran dan destinasi pariwisata sudah mengantongi sertifikat CHSE dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan rencananya 1.200 lagi akan menyusul.

Sementara untuk pelaku pariwisata hingga karyawannya juga rata-rata sudah divaksin dosis kedua.

Baca Juga: Segudang Manfaat Jagung yang Tidak Banyak Diketahui

“Bahkan saat ini kami tengah menggenjot pemakaian aplikasi pedulilindungi di setiap tempat umum di Bali,” tambah Cok Ace.

Mengenai tempat wisata mana yang duluan akan dibuka, tokoh Puri Ubud ini mengaku awal jadwal vaksinasi massal pada Februari yang lalu, ada tiga zona hijau yang akan dibuka yaitu Nusa Dua, Sanur dan Ubud.

“Hal itu ditetapkan karena kita belum bisa mapping ketersediaan vaksin untuk Bali,” singgungnya.

Baca Juga: Usai Jalani Operasi, Tukul Arwana Belum Bisa Dijenguk , Komunikasi Lewat Mata

Akan tetapi, melihat ketersediaan vaksin yang memadai dan sudah hampir rampung, ia optimis seluruh Bali bisa dibuka untuk wisman.

Melihat perkembangan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik lagi di beberapa negara, Cok Ace juga mengatakan kemungkinan akan selektif memilih negara asal wisman.

“Kami sudah mencatat beberapa negara berdasarkan length of stay di Bali. Ada sekitar empat negara yaitu Amerika, Inggris, Jerman dan Rusia yang rata-rata tinggal di Bali 2 minggu. Tapi itu juga tergantung regulasi, karena itu kita harus benar-benar menyiapkan,” jelasnya.

Baca Juga: Berikut ini adalah Cara untuk Meningkatkan Kebahagiaan

Lebih dari itu, Wagub juga mengatakan persiapan internal saat ini benar-benar harus dikebut agar bisa membuka pariwisata Bali, seperti term-term regulasi dalam Permenkumham no 34 tahun 2021.

Pemerintah juga menurutnya harus memyiapkan berbagai skenario untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

Baca Juga: Hindari Obat Kimia, Berikut Obat Herbal Menghilangkan Cegukan yang Mengganggu

“Kita harus siapkan plan A, plan B dan seterusnya. Tentu saja kita tidak ingin seperti negara lain seperti Singapore, yang awalnya sudah mau berdamai dengan COVID-19 namun sekarang menghadapi situasi buruk lagi,” tandasnya. ***

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x