Penjelasan Tentang Penyekeban yang Merupakan Rangkaian dari Galungan dan Kuningan

- 28 Mei 2022, 09:40 WIB
Ilusterasi banten Bali
Ilusterasi banten Bali /dok. Gede Apgandhi Pranata/ Bulelengpost

BULELENGPOST.COM --- Panyekeban adalah rangkaian dari hari raya Galungan dan Kuningan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang Panyekeban.

Panyekeban datang setiap Redite Pahing Wuku Dungulan. Panyekeban juga dikenal sebagai Penapean ini dalam praktinya merupakan hari di mana umat Hindu Bali melakukan segala aktifitas persiapan untuk menyambut Galungan.

Biasanya umat Hindu melakukan aktivitas memeram atau sekeb buah yang masih mentah agar nantinya bisa matang saat Galungan.

Baca Juga: Penjelasan Tentang Sugihan Tenten, Sugihan Jawa dan Sugihan Jawa sebagai Rangkaian dari Galungan

Pada Penyekeban juga biasnaya dilakukan aktivitas membuat tape yang terbuat dari ketan atau injin.

Sekeb secara harafiah memiliki arti menyimpan atau memeram merupakan simbolisasi untuk memendam dan mengendalikan hawa nafsu, tujuannya untuk mendapatkan kematangan rohani.

Baca Juga: Lagu yang Bertema Galungan dan Kuningan

Perlu juga diketahui, pada Penyekeban turun Sang Hyang Tiga Wisesa yang berwujud Sang Kala Tiga.

Sang Kala Tiga inilah yang menguji kekuatan Sradha atau iman manusia. Sang Kala Tiga diketahui bersemayam di Bhuawana Agung dan Bhuawan Alit.

Baca Juga: Mantra yang Bisa Digunakan saat Galungan, Kuningan dan Pagerwesi

Selayaknya Sang kala Galungan (Sang Kala Sakti) yang bersemayam pada hati, Sang Kala Dungulan (Sang Kala Sidhi) pada Empedu.

Baca Juga: Upacara Rangkaian Menyambut Galungan dan Kuningan

Dan Sang Kala Amangkurat (Sang Kala Mandhi) pada Jantung. Sehingga umat diminta untuk tetap waspada atas segala godaan dan diminta untuk meningkatkan kesucian serta meningkatkan pengendalian diri agar tidak dirasuki kekuatan negatif. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x