Di Bali Pangeleakan atau Penestian dihidupkan pada waktu rahina Kajeng Kliwon.
Banten segehan/blabaran adalah salah satu sarana untuk menetralisir kekuatan negatif. Kajeng kliwon jatuh pada perhitungan Tri Wara yakni Kajeng kemudian Panca Wara yakni Kliwon.
Sehingga pertemuan antara Kajeng dengan Kliwon diyakini sebagai saat energy alam semesta yang memiliki unsur dualitas bertemu satu sama lain.
Baca Juga: Rainan Sabuh Mas, Datang Setiap 210 hari, Ini yang Dipuja, Apa Banten yang Digunakan
Energy dalam alam semesta yang ada di Bhuwana Agung semuanya terealisasi dalam Bhuwana Alit atau tubuh manusia itu sendiri.
Saat Kajeng Kliwon Uwudan pada umumnya umat Hindu akan menghaturkan blabaran yang dihaturkan pada masing-masing palinggih di rumah.
Tujuannya untuk memohonkan keselamatan dan berkelimpahan rezeki dari Ida Bhatara yang berstana di palinggih tersebut.
Baca Juga: Purnama Kapat, Waktu yang Tepat untuk Berdana, Berikut Banten yang bisa Digunakan
Banten Blabaran dihaturkan di bawah dan dituju kepada penghuni alam bawah yakni manusia, hewan hingga gumatat-gumitit.
Segehan yang dihaturkan saat Kajeng Kliwon yakni Segehan Cacah. ***