BULELENGPOST.COM - Berikiut ini adalah banten yang digunakan untuk melaksanakan rainan Ulihan. Dalam artikel ini juga dibahas tentang makna hingga filosofi dari rainan Ulihan.
Sejatinya, Ulihan masih menjadi rangkaian dari rainan Galungan dan Kuningan. Rainan Ulian tepatnya jatuh pada Redite Wage, Wuku Kuningan atau tepatnya enam hari sebelum Kuningan datang.
Umat Hindu akan melangsungkan upakara dan melaksanakan persembahyangan dimasing-masing merajan atau sanggah.
Minggu, 8 Januari 2023 merupakan rahinan Ulihan atau juga dikenal dengan ulian. Rainan ini datang sehari sebelum Soma Pemacekan Agung dan dipercaya sebagai kembalinya para Dewata ke Khayangan.
Baca Juga: Penjelasan Tentang Rahinan Ulihan Lengkap dengan Banten yang Digunakan
Pada saat Ulihan dilakukan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan segala manifestasinya.
Secara harafiah, Ulihan mengandung arti Kembali kemudian secara tradisi u
Ulihan diyakini sebagai kembalinya para Dewata ke Khayangan.
Baca Juga: Makna dan Penjelasan Tentang Soma Pemacekan Agung
Pada Rainan Ulihan, umat Hindu melakukan persembahyangan kehadapan Sang Hyang Widhi dengan segala manifestasinya.
Melansir dari Buku Hari Raya Galungan karya Ni Made Sri Arwati, Ulihan merupakan hari kembalinya para Dewata ke Khayangan.
Baca Juga: Makna dan Arti Tamiang, Ter dan Endongan Saat Hari Suci Kuningan
Masing-masing wilayah memiliki jenis banten yang digunakan ketika rainan Ulihan namun pada dasarnya banten yang bisa digunakan ketika Ulihan berupa canang raka dan soda.
Banten tersebut kemudian di haturkan di Sanggah Kemulan untuk memohon keselamatan.
Baca Juga: Doa atau Mantra yang Bisa Digunakan saat Galungan dan Kuningan
Setelah itu, keesokan harinya, Soma Klieon Wuku Kuningan diperingati sebagai Soma Pemacekan Agung.
Adapun filoshopi dari rainana ini adalah proses kembalinya Ida Bhatara Guru ke alam niskala atau sunia.
***