Terkait pelaksanaan upacaranya maupun sarana upakaranya sama dengan saat otonan manusia.
Hal ini dikarenakan hewan atau binatang ini dijiwai oleh Sang Hyang Rare Angon.
Baca Juga: Makna dan Tujuan dari Tumpek Uye (Tumpek Kandang) di Bali,
Manusia merupakan makhluk utama daripada binatang dan Sang Hyang Rare Angon menjadikan binatang sebagai badan utama Beliau.
Adapun banten yang digunakan berbeda antara binatang jantan dan betina.
Untuk yang jantan bantennya tumpeng, sesayut 1, panyeneng, reresik, jerimpen, canang raka.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga1 Indonesia Sabtu, 27 Agustus 2022, Bali United vs Persik Kediri
Dan untuk yang betina sama seperti ternak jantan hanya ditambah ketipat belekok blayag, pesor.
Sedangkan untuk unggas bantennya ketupat kedis, ketupat sidha purna, bagia, penyeneng, tetebus kembang payas.
Menurut buku yang diterbitkan oleh I Gede Dopang Budiawan dari Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar, ketiga tingkatan banten tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :