Mengenal Sejarah dan Tujuan dari Tradisi Omed-omedan Setelah Nyepi di Sesetan, Mau Ikut? Ini Syaratnya

- 7 Maret 2024, 06:18 WIB
Tradisi Omed Omedan Denpasar, Bali
Tradisi Omed Omedan Denpasar, Bali /Disparda Bali/

BULELENGPOST.COM - Usai pelaksanaan Nyepi atau tepatnya pada Ngembak Gni, masyarakat Seseta Denpasar menggelar tradisi unik yang bernama Omed Omedan.

Tradisi yang sudah berlangsung secara turun temurun ini selalu dinanti dan menjadi pusat perhatian bagi masyarakat, wisatawan domestik hingga wisman.

Omed-omedan dalam bahasa Indonesia berarti tarik-menarik. Peserta Omed-omedan merupakan warga asli Sesetan berusia antara 17 hingga 30 tahun dan belum menikah.

Baca Juga: Nyakan Diwang, Tradisi Unik di Kecamatan Banjar yang Berlangsung Sejak Puluhan Tahun

Inti dari acara omed-omedan ini adalah peluk, cium, siram lalu tarik! Begitu terus, berulang sampai semua pemuda dan pemudi Desa Sesetan mendapatkan giliran.

Melansir dari laman Denpasar Kota, Festival Omed-omedan bertujuan untuk memperkuat rasa Asah, Asih, dan Asuh antar warga, khususnya warga Banjar Kaja, Desa Sesetan.

Baca Juga: Entil Kuliner Khas Tabanan yang Hanya Ditemui di Wongaye Gede Saat Nyepi

Sebelum dimulainya Omed-omedan, seluruh peserta akan berkumpul di pura guna melakukan persembahyangan bersama.

Terdapat dua kelompok yang berada di dua arah berbeda namun saling berhadapan. Kelompok laki-laki dan perempuan di mana peserta pertama akan di gotong oleh masing-masing kelompok dan diberikan aba-aba oleh sesepuh desa agar saling mendekat.

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x