Inovasi PLN, Ubah Sampah jadi Bahan Bakar Co-Firing PLTU Suralaya

30 Juni 2022, 19:56 WIB
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero) /Dok. PLN UID Bali

BULELENGPOST.COM - Inovasi PLN terbaru yaitu PLN serap sampah Kota Cilegon untuk diolah menjadi bahan bakar Co-firing PLTU Suralaya.

Atau dengan kata lain terobosan PLN yaitu mengubah sampah menjadi bahan bakar Co-firing

PT PLN (Persero) turut membantu pemerintah daerah mengatasi permasalahan sampah dengan mengolahnya menjadi biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali Jumat, 1 Juli 2022

PLN menggandeng Pemerintah Kota Cilegon untuk membangun industri biomassa yang berasal dari sampah kota.

Menteri ESDM yang diwakili oleh Direktur Jenderal energi baru terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan Indonesia sebagai negara agraris mempunyai potensi pengembangan biomassa yang besar.

Baca Juga: Karir dan Keuangan Zodiak Capricorn, Aquarius dan Pisces hari Jumat, 1 Juli 2022

Selain itu, pemanfaatan biomassa tersebut juga bukan hanya berasal dari tanaman energi saja tetapi juga dari pengelolaan sampah kota.

"Langkah PLN dalam mengajak semua pihak dalam hal ini terutama stakeholder pemda untuk terlibat langsung dalam pengelolaan biomassa harus terus didukung," ujar Dadan dalam keterangan resminya di Denpasar pada Kamis, 30 Juni 2022.

Baca Juga: Asmara dan Percintaan Zodiak Capricorn, Aquarius dan Pisces hari Jumat, 1 Juli 2022

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN sebagai BUMN tak hanya berkewajiban menghadirkan listrik yang bersih dan andal.

Tetapi juga, kerja sama pengelolaan sampah ini sebagai wujud tanggung jawab sosial PLN dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

Baca Juga: Asmara dan Percintaan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius hari Jumat, 1 Juli 2022

"Saat ini sampah masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Namun PLN punya solusi untuk bisa setidaknya bisa mengurangi beban sampah ini dengan mengolahnya menjadi sumber energi," kata Darmawan.

PLN bersama Pemkot Cilegon akan membangun siteplant pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).

Baca Juga: Karir dan Keuangan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo hari Jumat, 1 Juli 2022

Sampah yang diolah mencapai 30 ton per hari dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bagendeung Cilegon ini nantinya akan diolah menjadi biomassa untuk kebutuhan co-firing PLTU Suralaya.

Dengan jaminan pasokan biomassa dari program pengelolaan sampah ini maka PLN sekaligus bisa mewujudkan dua tujuan.

Baca Juga: Asmara dan Percintaan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo hari Jumat, 1 Juli 2022

Pertama, mengelola sampah kota. Kedua, menciptakan listrik berbasis energi bersih dan sumber daya domestik untuk mengejar target carbon neutral di 2060.

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi kerjasama antara PLN dan Pemkot Cilegon dalam pemanfaatan sampah kota.

Baca Juga: Karir dan Keuangan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini hari Jumat, 1 Juli 2022

Proyek pengolahan sampah kota jadi bahan baku co-firing di Cilegon ini merupakan proyek percontohan yang bisa diimplementasikan di wilayah lain.

"Kami saat ini sudah menyiapkan lahan 6.000 hektare untuk bisa mengembangkan industri BBJP. Kami sudah mulai uji coba dari April tahun lalu dan Desember kami bisa produksi jumputan padat untuk mengganti kebutuhan batu bara," ujar Helldy.

Baca Juga: Asmara dan Percintaan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini hari Jumat, 1 Juli 2022

Helldy juga menambahkan dengan produksi sampah kota Cilegon bisa diolah untuk mensubtitusi 5 persen kebutuhan batu bara di PLTU Suralaya.

"Kami olah sampah pasar, sampah rumah tangga ini untuk jadi jumputan padat. Ini merupakan langkah strategis untuk sekaligus mengurangi emisi karbon dan mengurangi sampah di kota cilegon demi kebersihan lingkungan," tambah Helldy.

Baca Juga: Mau Beli Bensin di Aplikasi MyPertamina, Begini Tata Cara dan Syarat Pendaftarannya

PLN menerapkan teknologi co-firing pada 52 PLTU  yang total kapasitasnya18 gigawatt (GW), di mana kebutuhan pasokan bahan bakar biomassa yang akan mensubtitusi sebagian batubara pada tahun 2025 sebesar 10,2 juta ton per tahun.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan turut mendorong ekonomi yang berbasis kerakyatan.

***

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma

Tags

Terkini

Terpopuler