Masyarakat Miskin juga Diwajibkan Beli LPG 3 Kg lewat MyPertamina, Bagaimana Antisipasinya?

30 Juni 2022, 09:50 WIB
MyPertamina nantinya akan dapat digunakan untuk membeli LPG ukuran 3 Kg /Antara News

BULELENGPOST.COM - Pemerintah berencana membatasi pembelian elpiji ukuran 3 Kg dengan mewajibkan pembelian elpiji melalui aplikasi MyPertamina di kalangan masyarakat miskin.

Wacana ini sejalan dengan langkah pemerintah mewajibkan konsumen BBM Pertamina yang ingin membeli Pertalite dan Solar.

Direktur Pemasaran Regional Pt Pertamina Patra Niaga (PPN) Mars Ega Legowo Putra menyebut upaya itu dimaksudkan agar penyaluran subsidi LPG 3 kg bisa tepat sasaran.

Kendati demikian, ia belum bisa memastikan kapan wacana itu direalisasikan. Pasalnya, saat ini masih dilakukan uji coba secara diam-diam terhadap 114 ribu warga.

Ia menerangkan dalam uji coba ini, Pertamina berkolaborasi dengan pemerintah menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial (Kemensos).

Baca Juga: Beli BBM pakai Aplikasi MyPertamina Bakal Berlaku di 10 Kota, Jabotabek Belum Termasuk

"Uji coba kita menggunakan basis data DTKS," kata Ega, dikutip dari Antara News, Rabu, 29 Juni 2022.

Pengamat Energi dari Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengaku pihaknya mendukung diberlakukannya kebijakan tersebut.

Ia bahkan menyebutnya sebagai langkah bagus. Hanya saja, perlu antisipasi masalah teknis di lapangan.

"Karena pembeli LPG berbeda dengan BBM. Jika BBM adalah pemilik motor dan mobil, nah LPG belum tentu berdaya beli. Sehingga, ada peluang tidak memiliki akses ke handphone (ponsel pintar). Ini yang perlu dipertimbangkan," katanya, dikutip dari Antara News, Kamis, 30 Juni 2022.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira pun menyarankan Pertamina dan pemerintah untuk tidak terburu-buru merealisasikan kebijakan ini.

Baca Juga: Arema FC Segera Perkenalkan Striker Anyar, Gilang Harapkan Dukungan Penuh dari Aremania

Berbeda dengan BBM subsidi, untuk memantau pemberian subsidi LPG 3 Kg tepat sasaran atau tidak, ia menilai relatif lebih rumit. Lagipula, untuk saat ini waktunya pun kurang pas.

Bhima juga mengatakan Pertamina perlu duduk bersama pemerintah, baik Kementerian ESDM, Kemensos maupun Kemenkop UMKM untuk membahas data penerima subsidi.

"Betul (datanya harus valid). Apalagi, disparitas harga LPG subsidi dan non subsidi terpaut jauh," terang Bhima.

Integrasi data penerima LPG 3 Kg harus sinkron dengan data penduduk miskin di DTKS maupun data nelayan, dan UMKM penerima bantuan.

"Kalau sampai data tidak valid, di lapangan khawatir yang terjadi justru orang miskin dan UMKM dipersulit haknya untuk membeli BBM dan LPG subsidi," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menilai kebijakan pembelian LPG 3 Kg menggunakan aplikasi justru tidak tepat.

Baca Juga: Berikut adalah Jenis Kendaraan yang Boleh Menggunakan BBM Solar Subsidi

Sebab, ia menyebut masih banyak masyarakat miskin dan paling miskin belum memiliki gawai pintar atau smartphone. Sinyal juga menjadi masalah bagi penerima subsidi di remote area.

"Kebijakan yang mewajibkan untuk memiliki aplikasi dalam ponsel untuk menerima barang-barang pokok yang disubsidi tidak tepat dengan karakteristik penerimanya," ungkap Faisal.

Apabila kebijakan ini tetap dijalankan, ia khawatir akan sangat menyulitkan baik untuk penerimanya maupun pendistribusian LPG 3 Kg.

Sebelum wacana penggunaan MyPertamina untuk membeli LPG 3 kg ini muncul, pemerintah berencana mengubah subsidi LPG 3 Kg ke kompor listrik. Hingga kini, usulan itu masih belum ada titik terangnya.

Baca Juga: Kode Redeem Arena of Valor Terbaru Spesial Kamis, 30 Juni 2022

Selain itu, segala upaya juga dilakukan pemerintah agar subsidi LPG 3 Kg ini bisa tepat sasaran seperti pemberian subsidi dengan skema tertutup dalam bentuk non tunai.

Di era Presiden SBY, pemberian subsidi LPG 3 Kg pernah diusulkan dengan skema bantuan langsung tunai (BLT).

Di lain piahk, Kementerian Keuangan mencatat realisasi penyaluran LPG bersubsidi atau LPG 3 kg per akhir Mei 2022 mencapai 2,5 juta metric ton.

Angkanya sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 2,4 juta metric ton. ***

 

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler