BULELENGPOST.COM - Selama kurun waktu Februari 2022, Provinsi Bali mengalami deflasi -0,44% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatat inflasi 1,03% (mtm).
Secara spasial, deflasi terjadi di Kota Denpasar dan Kota Singaraja masing-masing sebesar -0,36% (mtm) dan -0,84% (mtm).
Hal tersebut disampaikan Trisno Nugroho, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dalam keterangan resminya di Denpasar pada Rabu, 2 Maret 2022.
Baca Juga: Merumput di Liga Jepang, Pratama Arhan Janji Bakal Cepat Beradaptasi
Perkembangan tersebut disebabkan oleh deflasi pada seluruh komponen barang dan jasa, dengan deflasi terdalam terjadi pada kelompok volatile foods, diikuti oleh komponen administered price dan core inflation.
Baca Juga: Diamonds, Magic Dust, dan Epic Skin Trial dari Kode Redeem ML 5 Maret 2022
Secara tahunan, Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,02% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,31% (yoy) dan inflasi nasional sebesar 2,06% (yoy).
Baca Juga: Pesawat Pertama dari Australia Mendarat di Bali Angkut 61 Penumpag
Komponen volatile foods pada Februari 2022 mengalami deflasi sebesar -2,45% (mtm), terutama didorong oleh penurunan harga komoditas minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai rawit.