Amnesty International Tuding Polandia Secara Ilegal Mengusir Imigran ke Perbatasan Belarus

30 September 2021, 13:20 WIB
Petugas penjaga perbatasan Polandia berjaga di samping sekelompok migran yang terdampar di perbatasan antara Belarus dan Polandia dekat desa Usnarz Gorny, Polandia 19 Agustus 2021. /Reuters

BULELENGPOST.COM - LSM Amnesty International menuding Polandia telah melanggar hukum dengan mengusir sekelompok migran yang berkemah di perbatasannya dengan Belarus pada akhir Agustus lalu.

Dalam analisis yang diterbitkan pada Kamis, 30 September 2021 melalui citra satelit dan foto serta video, Amnesty International mengatakan bahwa pihaknya dapat mendeteksi pergerakan para migran ini dari wilayah Polandia kembali ke wilayah Belarus.

Pernyataan Amnesty itu memberikan sorotan baru pada kasus itu, yang sulit bagi LSM dan media untuk meliputnya di tengah keadaan darurat yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan.

Baca Juga: Sutradara Film Encanto Ungkap Inspirasi Di Balik Film Tentang Keluarga Besar ala Orang Kolombia

Dilansir dari Reuters, Kamis, 30 September 2021, kalangan LSM memperingatkan bahwa banyak dari orang-orang tersebut berada dalam kondisi kesehatan yang buruk dan membutuhkan dukungan medis.

Temuan Amnesty International diterbitkan menjelang pertemuan di Warsawa, Polandia pada Kamis 30 September 2021 antara Komisioner Dalam Negeri Eropa Ylva Johansson dan Menteri Dalam Negeri Polandia Mariusz Kaminski guna membahas situasi di sepanjang perbatasan Polandia dengan Belarus. 

Baca Juga: Kode Redeem FF 30 September 2021: Ada Avatar Ford Bobblehead dan Crystal Soul Backpack

"Memaksa kembali orang-orang yang mencoba mencari suaka tanpa penilaian individu atas kebutuhan perlindungan mereka bertentangan dengan hukum Eropa dan internasional," kata Eve Geddie, direktur kantor Amnesty International Eropa.

Polandia dan sesama negara-negara Uni Eropa (EU), Lituania, dan Latvia telah melaporkan peningkatan tajam kedatangan migran dari negara-negara seperti Afghanistan dan Irak yang mencoba melintasi perbatasan mereka dari Belarus. 

Pemerintah Polandia dan EU menganggap pergerakan itu sebagai sebagai bentuk perang hibrida --strategi perang yang juga memasukkan unsur sosial dan ekonomi, selain militer-- yang dirancang untuk menekan Uni Eropa atas sanksi yang dijatuhkan pada Belarus.

Baca Juga: Dapatkan Ratusan Primogems dan Skin Gratis dengan Kode Redeem Genshin Impact 30 September 2021

Kelompok HAM dan media belum dapat mengakses perbatasan dengan Belarus sejak awal September karena keadaan darurat, yang diberlakukan oleh pemerintah Polandia dan diperkirakan akan diperpanjang 60 hari lagi mulai Kamis.

Kelompok-kelompok HAM  telah mengkritik pemerintah nasionalis Polandia atas perlakuannya terhadap para migran di perbatasan. 

Mereka menuduh Polandia beberapa kali mengusir migran secara ilegal dan tidak memberikan bantuan medis serta makanan dan tempat tinggal yang memadai.

Tiga migran tewas di perbatasan sisi Polandia dan satu lagi di wilayah Belarus awal bulan ini ketika mereka mencoba menyeberang ke Polandia.

Baca Juga: Dapatkan Legendary Outfit dan Skin Permanen dengan Kode Redeem PUBG Mobile 30 September 2021

Penyebab kematian mereka belum diketahui. Kematian kelima dilaporkan terjadi pada seorang pria Irak di Polandia, mungkin karena serangan jantung.

Di antara ribuan migran yang telah menyeberang ke Polandia sejak Juli, lebih dari 30 orang telah terjebak di jurang perbatasan Polandia dan Belarusia sejak pertengahan Agustus.

Baca Juga: Pensiun dari Bond Series, Daniel Craig Kini Perankan Macbeth di Broadway

Pekan lalu, pimpinan Uni Eropa menyatakan keprihatinan atas nasib para migran yang terjebak di perbatasan Polandia-Belarus. 

Mereka mendesak Warsawa untuk melindungi nyawa manusia dan mengizinkan pasukan gabungan perbatasan blok itu, Frontex, untuk memberikan bantuan di wilayah tersebut. ***

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler