Network
BULELENGPOST.COM - Setelah kembali berhasil meraih tampuk kekuasan di Afghanistan, Taliban terus berupaya mendorong narasi bahwa mereka telah menjadi kelompok islam garis keras yang lebih terbuka dan menerima modernisasi.
Dikutip dari france24, Kamis, 19 Agustus 2021, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan para pemberontak sebelumnya telah berkomitmen untuk memperbolehkan perempuan bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, Meski Persedian Minyak AS Tetap Menyusut
"Perempuan bisa mendapatkan pendidikan dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Itu berarti universitas", kata Zabihullah kepada pers.
Lebih lanjut, Zabihullah mengatakan ribuan sekolah di daerah yang direbut oleh Taliban masih beroperasi.
“Siswa-siswa kami yang terkasih menghadiri kelas mereka dalam jumlah besar sambil berpegang pada jilbab Islami,” katanya.
Baca Juga: Indonesia Diserang Budaya Asing, Fadli Zon: Hanya Bangsa Beradab Menghargai Budayanya
Sebagai informasi, ketika Taliban menguasai Afghanistan pada 1990-an, perempuan dan anak perempuan sebagian besar tidak mendapat pendidikan dan pekerjaan.
Saat itu, para perempuan wajib mengenakan penutup wajah di depan umum, dan tidak bisa meninggalkan rumah tanpa pendamping pria.
