BULELENGPOST.COM - Saat ini, sekitar 1.200 warga Australia di Indonesia diperkirakan ingin pulang ke negaranya. Hal itu setelah Indonesia dikabarkan mencatakan hampir 3,9 juta kasus resmi covid-19 dan lebih dari 120.000 kematian.
Baca Juga: Siswi di Afghanistan Bersekolah dengan Normal, meski Taliban Mengambil alih Pemerintahan
Mengutip dari The West Australian, Kamis, 19 Agustus 2021, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan hari ini mereka telah bekerja untuk membantu lebih banyak orang Australia kembali, termasuk melalui penerbangan repatriasi kedua.
Hal ini terjadi setelah hampir 200 warga Australia mendarat di tanah kelahirannya tadi malam setelah diselamatkan dari Indonesia yang dilanda COVID dalam penerbangan repatriasi.
Kontingen beruntung yang terdiri dari 186 warga Australia mendarat di Darwin dengan penerbangan Qantas dari Bali. Banyak yang terjebak di Indonesia selama berbulan-bulan.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, Meski Persedian Minyak AS Tetap Menyusut
Sekitar 1.200 warga Australia yang terdampar di Indonesia terus-menerus menghubungi Departemen Luar Negeri dan Perdagangan meminta untuk dipulangkan.
Departemen Luar Negeri (DFAT) Australia menolak untuk berkomentar terkait apakah rencana berencana untuk melakukan penerbangan dari Indonesia, karena sekitar 600 warga Australia masih ingin pergi.
Banyak dari mereka yang tertinggal tersebut akan berusaha keras untuk mencapai Australia, dengan melakukan berbagai cara. Seperti sekelompok warga Australia di Jawa pada Minggu lalu yang menyewa penerbangan pribadi menggunakan maskapai Garuda ke Perth, dengan biaya hampir 5.000 dolar atau Rp71,8 juta.