Network
BULELENGPOST.COM - Sebuah surat dari ketua Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL) meminta CEO Twitter Jack Dorsey untuk mengakhiri keberadaan akun di platform media sosial yang terkait dengan kelompok teroris, termasuk Hamas dan Hizbullah Lebanon.
Baca Juga: Maroko Sesalkan Keputusan Aljazair untuk Akhiri Hubungan Diplomatik
“Saya menulis kepada Anda hari ini untuk menyampaikan kekhawatiran tentang kesenjangan dalam penegakan kebijakan Twitter terhadap akun yang terkait dengan kelompok teroris, menurut pemerintah AS yang mengeksploitasi media sosial untuk menghasut antisemitisme dan serangan mematikan,” tulis CEO ADL Jonathan Greenblatt.
Baca Juga: Ada Banyak Kesalahan Data, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Aplikasi PeduliLindungi
“Akun-akun ini harus dihapus karena mewakili organisasi teroris, karena mengagungkan kekerasan dan kelompok teroris. Dan karenanya menyebarkan ujaran kebencian atau disinformasi berbahaya lainnya, maka semua yang melanggar kebijakan paling dasar di Twitter tentang masalah ini harus ditindak,” tegasnya.
Dikutip dari Algemeiner.com, Kamis, 26 Agustus 2021, Greenblatt mengatakan bahwa meskipun Twitter sebelumnya menghapus akun afiliasi Hizbullah Al-Manar atas permintaan kelompok bipartisan Anggota Kongres, Hal itu justru kini menjadi tuan rumah untuk TV al-Aqsa Hamas, yang melayani lebih dari setengah juta pengikut.
Baca Juga: Bentrok dengan Boko Haram, 16 Tentara Nigeria Gugur
Dia juga menandai outlet media Hizbullah lainnya, Radio al-Nour, dan dua akun yang dikaitkan dengan TV Palestina, yang menurut Departemen Luar Negeri dijalankan oleh kelompok teror Jihad Islam.
"Akun Twitter ini secara tegas bertujuan untuk mempromosikan cerita dari outlet media yang melayani organisasi teroris yang menyebarkan antisemitisme yang mengerikan di platform media mereka," tulis Greenblatt.
