Susul Eropa, Kasus Covid-19 di Benua Amerika Juga Melonjak Tajam

- 25 November 2021, 11:10 WIB
Ilustrasi Akses Global Vaksin COVID-19, disingkat COVAX, adalah inisiatif di seluruh dunia yang bertujuan untuk akses yang adil ke vaksin COVID-19 yang diarahkan oleh Gavi, Aliansi Vaksin, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, dan Organisasi Kesehatan Dunia seperti WHO dan PAHO
Ilustrasi Akses Global Vaksin COVID-19, disingkat COVAX, adalah inisiatif di seluruh dunia yang bertujuan untuk akses yang adil ke vaksin COVID-19 yang diarahkan oleh Gavi, Aliansi Vaksin, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, dan Organisasi Kesehatan Dunia seperti WHO dan PAHO /paho.org

Baca Juga: Hati-hati, Mendengkur Disertai Henti Nafas dan Ketahui Gejala OSA yang Bisa Merenggut Nyawa

Taruhannya sangat tinggi bagi AS, negara yang telah mencatat lebih dari 770.000 kematian akibat COVID-19, menjadikan AS sebagai negara dengan tingkat kematian Covid-19 tertinggi di dunia.

Brasil berada di urutan kedua dengan lebih dari 600.000 kematian menurut penghitungan yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins.

Ketika AS memasuki bulan-bulan musim dingin yang lebih dingin dan musim liburan, di mana banyak orang Amerika diperkirakan akan bepergian dan mengadakan pertemuan keluarga besar, para pejabat semakin khawatir bahwa negara itu akan sekali lagi mulai melihat penyebaran infeksi baru yang cepat, membanjiri rumah sakit.

Media lokal melaporkan bahwa perjalanan udara diperkirakan akan mendekati tingkat pra-pandemi sebelum liburan Thanksgiving pada hari Kamis.

Baca Juga: Gaet Afgan dan Esther, Dipha Barus Rilis Keep It Hush

Menurut data resmi, kasus virus corona naik 16 persen di AS dibandingkan dengan minggu lalu, dan rawat inap meningkat 5 persen. Sedangkan kematian mengalami penurunan sebesar 2,4 persen.

Etienne mengatakan setiap negara di Amerika Selatan kecuali Brasil, Suriname, dan Venezuela melaporkan peningkatan kasus, dengan Ekuador dan Paraguay mengalami lonjakan tertinggi.

Sementara itu di Karibia, pulau Trinidad dan Tobago mengalami tingkat COVID-19 tertinggi yang pernah ada dan rumah sakit dilaporkan mendekati kapasitas penuh.

Etienne mengatakan meningkatnya kasus di Eropa serta di Amerika sebagian besar disebabkan oleh relaksasi langkah-langkah kesehatan masyarakat, varian Delta, serta "kantong signifikan orang yang tidak divaksinasi".

Halaman:

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah