Baca Juga: Beri Sanksi ke Rusia, UEFA Pindahkan Lokasi Final Liga Champions ke Paris
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berbasis di Wina, Austria, mengatakan telah diberitahu oleh Ukraina bahwa angkatan bersenjata tak dikenal telah mengambil alih pembangkit nuklir tersebut.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi menyerukan pengendalian maksimum untuk menghindari tindakan yang dapat membahayakan fasilitas nuklir Ukraina.
“Sejalan dengan mandatnya, IAEA memantau perkembangan di Ukraina dengan fokus khusus pada keselamatan dan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklirnya dan fasilitas terkait nuklir lainnya,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Ramalan Pisces Akhir Februari 2022, Peluang Bagus Akan Menghampiri, Manfaatkan dengan Baik
Invasi ke situs Chernobyl bukanlah serangan pertama Rusia dalam insiden nuklir di Eropa. Pada Juni 2020, limbah radioaktif misterius melayang ke Eropa.
Pada saat itu, Lassina Zerbo, Sekretaris Eksekutif Organisasi Perjanjian Larangan Uji Nuklir Komprehensif (CTBTO), berbagi berita bahwa sensor di Swedia telah mendeteksi tiga isotop yang biasanya terkait dengan fisi nuklir.***