Hasil Studi Harvard : Pria yang Masturbasi 21 Kali Sebulan Berpotensi Cegah Kanker Prostat

- 7 Agustus 2021, 14:16 WIB
Mastubarsi  diyakini cegah kanker prostat
Mastubarsi diyakini cegah kanker prostat /India Times

BULELENG POST - Sebuah studi baru menyimpulkan pria yang lebih sering masturbasi memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat.

Para peneliti dari Universitas Harvard menganalisis data dari hampir 32.000 pria dan menemukan bahwa ejakulasi setidaknya 21 kali sebulan mengurangi risiko terkena kanker lebih dari 30 persen.

Baca Juga: Setelah Deddy Corbuzier, Hotman Paris Juga Angkat Suara Kasus Pornografi Dinar Candy

Dilansir dari dailymail.co.uk, Sabtu, 7 Agustus 2021, hubungan antara ejakulasi dan kanker prostat tidak sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa peneliti percaya bahwa ejakulasi bisa membersihkan prostat dari karsinogen, peradangan yang lebih rendah, penurunan tingkat stres, tidur lebih nyenyak, yang semuanya berpotensi mengurangi risiko kanker.

Menurut The American Cancer Society, kanker prostat adalah kanker paling umum yang diidap pria AS selain kanker kulit. Diperkirakan satu dari delapan pria akan didiagnosis menderita kanker prostat selama hidupnya.

Baca Juga: Dinar Candy Ditangkap, Deddy Corbuzier: Pornografinya di Mana?

Pada tahun 2021, diperkirakan lebih dari 248.500 pria didiagnosis menderita kanker prostat dan lebih dari 34.000 akan meninggal karena penyakit tersebut.

Namun, kanker prostat biasanya tumbuh perlahan dan, jika terdeteksi dini saat masih terbatas pada kelenjar prostat, ada kemungkinan pengobatan yang dilakukan berhasil.

Para peneliti, yang mempublikasikan temuan mereka di European Urology, menganalisis data yang dilaporkan sendiri tentang ejakulasi dari pria yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan dari tahun 1992 hingga 2010, dengan pria menyelesaikan survei setiap bulan.

Baca Juga: Selain Viral Berbikini di Jalan Raya, Dinar Candy Pernah Melelang Celana Dalam Miliknya Senilai Rp. 50 Juta

Frekuensi ejakulasi dianalisis saat pria memulai penelitian, pada pria rentang usia 20-an dan 40-an. Adapun penelitian juga menyesuaikan faktor eksternal seperti indeks massa tubuh, aktivitas fisik, konsumsi makanan dan alkohol dan stresor kehidupan seperti perceraian.

Mereka menyimpulkan bahwa pria yang sering ejakulasi setidaknya 21 kali sebulan, sepertiga lebih kecil berkemungkinan untuk mengembangkan sel kanker daripada mereka yang hanya ejakulasi empat sampai tujuh kali sebulan.

"Temuan ini memberikan bukti tambahan tentang peran menguntungkan dari ejakulasi yang lebih sering sepanjang masa dewasa dalam etiologi kanker prostat, terutama untuk penyakit berisiko rendah," tulis para penulis.

Baca Juga: Demo Tolak PPKM Sambil Berbikini, Dinar Candy Diciduk Polisi

Hubungan antara ejakulasi dan kanker prostat telah menjadi kontroversi di antara para peneliti.

Sebuah studi Harvard tahun 2004 justru tidak menemukan hubungan antara ejakulasi dan kanker prostat. Sementara itu sebuah penelitian di Australia yang diterbitkan pada tahun 2003 menemukan bahwa pria yang sering ejakulasi di masa dewasa muda akan memiliki penurunan risiko kanker.

Baca Juga: Perkosa Fans Berusia Remaja, Kris Wu Terancam Hukuman Mati

Sementara itu, sebuah studi tahun 2008 yang dilakukan oleh University of Cambridge benar-benar menemukan bahwa tingkat kanker prostat meningkat seiring dengan seringnya masturbasi. "Ada studi lain yang bertentangan. Tapi kebanyakan dari mereka setuju bahwa ada penurunan insiden kanker berisiko rendah," kata Dr Odion Aire, seorang ahli urologi Afrika Selatan, kepada Mashable.

Sampai saat ini, penelitian juga menyimpulkan pria yang paling mungkin terkena kanker prostat berusia di atas 50 tahun, dan memiliki keturunan Afrika. Kerap mengkonsumsi banyak produk susu, merokok atau obesitas juga tampaknya meningkatkan risiko kondisi tersebut.

Baca Juga: Gubernur New York Andrew Cuomo Diduga Lecehkan 11 Wanita

Beberapa percaya ada juga faktor genetik yang membuat pria lebih rentan terhadap kanker. Para ahli merekomendasikan agar pria yang berisiko terkena kanker prostat melakukan tes semi-reguler untuk kondisi tersebut, mengingat deteksi lebih awal dapat mempermudah pengobatan.***

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah