Meski menggunakan Bahasa Indonesia, pada akhir lagu, dia menyisipkan lirik berbahasa Bali yang dinyanyikan oleh Made Bawa vokalis dari Lolot Band.
"Materinya sangat sederhana sehingga siapapun yang mendengarkan pasti mudah memahami dan menerima pesan dari lagu ini," kata penyanyi kelahiran 10 April ini.
Perjalanan Erik Sondy
Musisi kelahiran Denpasar, 10 April 1975 ini merupakan sulung dari pasangan seorang pria pemandu wisata asal Manado yang fasih berbahasa Belanda dengan seorang wanita penari dari Bali, Ni Luh Putu Sri Nulatri Sedani.
Baca Juga: Comeback, Golden Child Akhirnya Kembali Ke Panggung Musik dengan Merilis Karya 5 Oktober 2021
Awalnya ia mulai berlatih bermain gitar, dan selanjutnya mulai belajar cara bermain piano.
Sempat “berkelana” di Bandung untuk melanjutkan sekolah sembari menimba pengalaman bermusik, musisi bernama lengkap Eurysondhy Andrean John Imanuel Mangempis ini makin intens menggeluti jazz ketika sempat memutuskan tinggal di Yogyakarta.
Di kota ini, Erik menemukan banyak teman musisi dan makin jatuh cinta dengan musik Jazz. Dari sini pula ia mengukir prestrasi secara nasional. Barulah tahun 2000 ia kembali ke Bali dan membentuk Jiwa Band bersama Rio Sidik (terompet), alm. Ito Kurdhi (bass), Koko Harsoe (gitar) dan Sonny Riwis (drum).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali Selasa, 17 Mei 2022
Setelah band ini bubar 2002, dengan formasi Erik (keyboard), Rio Sidik (terompet), Koko Harsoe (gitar), Doddy Sambodo (bass) dan Oni Pah (drum) muncul Svara Band.