Jadi yang Pertama di Eropa, Polandia akhiri Proses Evakuasi Warganya di Afghanistan

26 Agustus 2021, 22:56 WIB
Wakil menteri luar negeri Polandia, Marcin Przydacz /PAP

 

BULELENGPOST.COM - Polandia telah menjadi negara pertama di Eropa yang mengakhiri proses evakuasi di Afghanistan.

Ini menjadikan Polandia menjadikannya sebagai salah satu negara di Eropa tengah yang mengakhiri operasi evakuasi dan membantu warganya meninggalkan Afghanistan lebih cepat setelah kudeta oleh Taliban.

Dikutip dari The Independent, Kamis, 26 Agustus 2021, Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Marcin Przydacz mengatakan bahwa negaranya telah melakukan proses evakuasi warganya di Afghanistan.

Baca Juga: Bintang Film Dewasa Ron Jeremy Didakwa 30 Kasus Pemerkosaan dan Pelecehan Seksual

"Kita tidak bisa lagi mempertaruhkan nyawa diplomat dan tentara kita," tuturnya.

Przydacz telah mengatakan bahwa sejumlah tentara Polandia akan tetap di Afghanistan untuk waktu yang singkat untuk menyelesaikan operasi.

Selama evakuasi berlangsung, Polandia menggunakan lebih dari selusin pesawat untuk membawa ratusan pengungsi ke Warsawa, beberapa di antaranya kemudian melakukan perjalanan ke negara lain.

Di lain pihak, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa pihaknya akan tetap pada rencana awal mereka untuk menarik pasukan dari Afghanistan pada 31 Agustus.

Baca Juga: Redam Pengaruh Cina di Laut Cina Selatan, AS Tawarkan Vietnam untuk Beraliansi

Taliban menyarankan bahwa mereka tidak akan membiarkan warga Afghanistan dievakuasi dari negara itu melewati Selasa depan atau akhir Agustus.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, mengatakan pada konferensi pers di Kabul bahwa AS harus mematuhi batas waktu 31 Agustus. Ia menambahkan, jika lebih dari tenggat waktu yang telah ditentukan, pihaknya tidak akan membiarkan warga Afghanistan dibawa keluar dalam penerbangan evakuasi.

Sebelumnya, Joe Biden telah memperingatkan warganya di Aghanistan mengenai ancaman serangan teroris di bandara Kabul.

Baca Juga: Diduga Lakukan Pemerkosaan, Pembawa Acara Asal Cina ini Terancam Dipecat

“Setiap hari kami berada di lapangan adalah hari lain yang kami tahu teroris menargetkan bandara dan menyerang kami, pasukan sekutu dan warga sipil yang tidak bersalah,” tuturnya.

"Kami menghadapi risiko kehancuran serius seiring berjalannya waktu, meskipun Taliban saat ini bisa diajak bekerja sama." ucap Biden menambahkan.

Baca Juga: Hasut Antisemitisme, Kelompok Yahudi AS Minta CEO Twitter Tangguhkan Akun Hezbollah dan Hamas

Rabu malam Kedutaan Besar AS memperingatkan warga AS yang berada di tiga gerbang bandara di Kabul agar mereka segera pergi karena ancaman keamanan.

Sedangkan, Australia, Inggris, dan Selandia Baru semuanya mengatakan kepada warganya pada Kamis untuk tidak pergi ke bandara Kabul, mengingat ancaman serangan teroris yang sangat tinggi.

Baca Juga: Bentrok dengan Boko Haram, 16 Tentara Nigeria Gugur

Sementara itu, negara - negara Eropa sekutu AS telah mendesak perpanjangan batas waktu 31 Agustus, untuk tujuan praktis, tetapi harus mengakhiri upaya evakuasi mereka sebelum pasukan AS pergi awal pekan depan.

Beberapa negara itu tidak memberikan indikasi kapan mereka akan mengakhiri operasi evakuasi mereka, meskipun beberapa mengatakan mereka khawatir mereka tidak akan bisa menyelamatkan ribuan warga Afghanistan yang membantu pasukan mereka keluar tepat waktu.

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler