Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Erwin H Poedjono SE menerangkan, KM Kirana VII memiliki spesifikasi panjang 73 meter, lebar 15 meter, kecepatan 15 knot dan mampu menampung 200 kendaraan campuran dengan kapasitas 400-500 orang.
Baca Juga: WNA Mexico di Bali Ajukan Permohonan Menjadi WNI
KM Kirana VII merupakan era baru revolusi industri 4.0 di transportasi penyeberangan yang dikolaborasikan dengan unsur kepariwisataan yang diharapkan dapat menciptakan satu karakter infrastruktur pariwisata, karena hingga saat ini, belum ada infrastruktur khusus pariwisata di sektor angkutan penyeberangan.
"Diharapkan dengan adanya gebrakan ini akan muncul infrastruktur-infrastruktur transportasi di semua moda yang bisa mengakomodir pariwisata yang ada di Indonesia, karena sampai dengan saat ini 90% lebih infrastruktur di moda transportasi hanya mengakomodir sektor bisnis saja," paparnya.
Baca Juga: Resep Membuat Pindang Sambal Bawang
"Dengan adanya infrastruktur pariwisata tersebut maka akan memunculkan multiplier effect ekonomi yang demikian cepat dan luas," imbuhnya.
KM Kirana VII, ungkapnya lebih lanjut, sudah memenuhi syarat dalam hal kelaiklautan dengan standarisasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan menggunakan Keselamatan dengan Standarisasi Internasional SOLAS ratifikasi IMO (International Maritime Organization).
Baca Juga: Cederai Taufik hingga Meninggal Dunia, Pemain Wahana FC ini Ungkapkan Penyesalan
"Kapal ini bahkan telah dilengkapi dengan perlengkapan navigasi di atas standarisasi SOLAS yang diharapkan keselamatan transportasi ini menjadi sangat handal untuk wilayah perairan Indonesia," ungkapnya.
KM Kirana VII ini, sebutnya, juga mendukung program Presiden Joko Widodo untuk mendorong tumbuhnya lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas, yang salah satunya adalah Mandalika di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat.