Berikut Kiat Mudah Agar Gula Darah Tetap Stabil

24 Mei 2022, 14:04 WIB
Berikut kiat mudah menjaga gula darah tetap stabil /The Healthy

BULELENGPOST.COM - Mengontrol kadar gula dalam darah di dalam tubuh agar tetap stabil memang penting dilakukan.

Selain untuk menjaga kesehatan, kadar gula darah yang stabil juga menghindari diri kita dari penyakit kronis seperti diabetes mellitus.

Seperti diketahui, diabetes adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, meski penderitanya dapat tetap beraktivitas normal.

Bagi penderita diabetes sendiri, mengontrol kadar gula darah dalam tubuh bisa dikatakan adalah suatu keharusan.

Pasalnya, tingginya kadar gula darah dalam jangka panjang dapat memicu berbagai komplikasi berbahaya, bahkan bisa mengancam jiwa.

Baca Juga: Rajin Olahraga? Begini Tips Mengatur Jadwal Latihan Agar Tidak Overtraining

Beberapa komplikasi diabetes yang dapat terjadi di antaranya, yakni:

  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
  • Kerusakan saraf
  • Kerusakan ginjal
  • Gangguan penglihatan
  • Infeksi hingga amputasi kaki
  • Gangguan kulit
  • Gangguan pendengaran
  • Penyakit Alzheimer 

Oleh sebab itu, demi kesehatan yang lebih baik, kadar glukosa dalam darah mesti terus dijaga.

Berikut ini adalah beberapa cara mengontrol kadar gula darah tetap stabil yang layak dicoba:

1. Lakukan diet rendah karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi yang dapat menyebabkan gula darah melonjak. Saat seseorang makan karbohidrat, zat ini dipecah menjadi gula sederhana.

Gula tersebut kemudian masuk ke aliran darah. Saat kadar gula darah naik, pankreas normalnya akan melepaskan hormon yang disebut insulin yang mendorong sel untuk menyerap gula dari darah. Reaksi ini menyebabkan kadar gula darah turun.

Baca Juga: Berikut Program Workout Calisthenic untuk Pemula Tanpa Banyak Peralatan

Melansir Health Line, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dapat membantu seseorang mencegah lonjakan gula darah.

Diet rendah karbohidrat juga memiliki manfaat tambahan, yaitu membantu penurunan berat badan, yang juga dapat mengurangi lonjakan gula darah.

Ada banyak cara untuk mengurangi asupan karbohidrat, termasuk menghitung kandungan zat tersebut dalam makanan yang hendak dimakan.

2. Makan lebih sedikit karbohidrat
Olahan Karbohidrat olahan juga dikenal dengan sebutan karbohidrat sederhan. Jenis karbohidrat ini biasanya muncul dalam dua tipe utama, yakni gula dan biji-bijian olahan.

Beberapa sumber karbohidrat olahan yang umum adalah gula pasir, roti putih, nasi putih, soda, permen, sereal sarapan, dan beragam menu makanan penutup.

Baca Juga: Peruntungan Shio Monyet, Shio Ayam, Shio Anjing dan Shio Babi hari ini Selasa, 24 Mei 2022

Karbohidrat olahan telah dihilangkan dari hampir semua nutrisi, mulai dari vitamin, mineral dan serat. Sementara, karbohidrat olahan dikatakan memiliki indeks glikemik tinggi karena sangat mudah dan cepat dicerna oleh tubuh.

Reaksi ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Sebuah studi observasional besar terhadap lebih dari 91.000 wanita menemukan bahwa diet tinggi karbohidrat indeks glikemik tinggi dikaitkan dengan peningkatan diabetes tipe 2.

Lonjakan gula darah dan penurunan berikutnya yang mungkin Anda alami setelah makan makanan indeks glikemik tinggi juga dapat meningkatkan rasa lapar dan dapat menyebabkan makan berlebih dan penambahan berat badan.

Indeks glikemik karbohidrat bervariasi. Ini dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk kematangan, jenis makanan, dan bagaimana karbohidrat dimasak atau disiapkan.

Baca Juga: Peruntungan Shio Tikus, Shio Kerbau, Shio Macan dan Shio Kelinci hari ini Selasa, 24 Mei 2022

Pada umumnya, makanan gandum utuh memiliki indeks glikemik lebih rendah, seperti halnya kebanyakan buah-buahan, sayuran tidak bertepung, dan polong-polongan.

3. Kurangi asupan gula
Banyak orang ditengarai mengonsumsi 22 sendok teh (88 gram) gula tambahan per hari. Itu berarti mereka telah menambahkan asupan energi dalam tubuh hingga 350 kalori.

Asupan gula ini sebagian besar berasal dari makanan olahan dan siap saji, seperti permen, kue, dan soda.

Padahal, tubuh dapat memecah gula sederhana ini dengan sangat mudah, sehingga dapat menyebabkan gula darah naik yang hampir seketika.

Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi gula dikaitkan dengan pengembangan resistensi insulin. Ini adalah saat sel gagal merespons sebagaimana mestinya terhadap pelepasan insulin, mengakibatkan tubuh tidak dapat mengontrol gula darah secara efektif.

Baca Juga: Ala Ayuning Dewasa Rabu, 25 Mei 2022

Pilihan alternatif untuk melepaskan gula sepenuhnya adalah menggantinya dengan pengganti gula.

4. Jaga berat badan yang sehat
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat membuat tubuh lebih sulit menggunakan insulin dan mengontrol kadar gula darah.

Hal ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi. Cara persis kerjanya masih belum jelas, tetapi ada banyak bukti yang mengaitkan obesitas dengan resistensi insulin dan perkembangan diabetes tipe 2.

Baca Juga: Masih Aktif! Klaim Kode Redeem Epic Treasure 24 Mei 2022 Sekarang!

Di sisi lain, penurunan berat badan telah terbukti meningkatkan kontrol gula darah. Dalam sebuah penelitian, 35 orang gemuk kehilangan rata-rata 6,6 kg selama 12 minggu saat mereka menjalani diet 1.600 kalori sehari. Gula darah mereka turun rata-rata 14 persen.

Dalam studi lain terhadap orang-orang tanpa diabetes, penurunan berat badan ditemukan menurunkan kejadian diabetes tipe 2 sebesar 58 persen.***

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Berbagai Sumber Health Line

Tags

Terkini

Terpopuler