BULELENGPOST.COM - Daya Tarik Wisata (DTW) Monkey Forest yang berlokasi di Desa Padangtegal, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar sudah mulai dibuka sejak Pemerintahan memberlakukan ujicoba pembukaan Objek Wisata di Bali.
Sejak dibuka kembali, jumlah wisatawan yang datang ke Monkey Forest Ubud rata-rata 50 orang perhari. Dampak dari pandemi covid-19 sangat dirasakan sekali oleh pengelola dan Desa Adat Padangtegal Ubud.
Hal tersebut disampaikan I Nyoman Sutarjana, Manajer Operasional Monkey Forest Ubud saat ditemui di sela-sela menerima bantuan dana dari Kementerian BUMN, Senin, 20 September 2021.
Baca Juga: Rugi Rp50 Juta perhari, Pengelola DTW Ini harap Pariwisata Segera dibuka
Baca Juga: Semakin Terkendali, Kasus Harian Jawa-Bali Turun hingga 98 Persen
Dirinya juga menyampaikan, selama ditutup untuk umum kerugian pihak pengelola Monkey Forest Ubud sebesar Rp550 Juta perbulan.
"Selama tutup PPKM tidak ada pemasukan, kerugian sebesar Rp550 Juta perbulan untuk biaya operasional dan pakan," kata Sutarjana.
Pihaknya sangat bersyukur dan menyambut baik dapat menerima bantuan dari Kementerian BUMN bersama pengelola Objek Wisata lainnya seperti Objek Wisata Sangeh di Kabupaten Badung dan Objek Wisata Alas Kedaton di Kabupaten Tabanan.
Baca Juga: Rugi Jutaan Rupiah Perhari, Pengelola DTW Ulun Danu Beratan Harapkan Stimulus dari Pemkab Tabanan
Saat ditanya berapa besaran dana yang diberikan Kementerian BUMN kepada pengelola Monkey Forest Ubud, pihaknya menyampaikan belum tahu.
"Nominalnya kami belum tahu berapa," imbuh Sutarjana.
Tidak hanya itu, sampai saat ini Monkey Forest Ubud belum pernah mendapatkan bantuan stimulus dari Pemerintah Kabupaten Gianyar.
"Belum ada," jelasnya.
Dengan luas lahan 12,5 hektar, dalam kondisi pariwisata normal sebelum pandemi, Monkey Forest Ubud setidaknya ada 6000 wisatawan yang datang ke tempat ini.
Baca Juga: Belum Tersentuh Stimulus Pemerintah, DTW Ini Rugi Rp250 Juta Perbulan
Wisatawan yang datang didominasi oleh wisatawan mancanegara yang ingin melihat ribuan monyet dan kalong (jenis kelelawar besar) serta vegetasi alami yang ada di hutan Monkey Forest Ubud.
Pihaknya juga berharap, dengan diturunkannya level PPKM menjadi level 3 kunjungan wisatawan mulai menunjukkan pergerakan meskipun tidak terlalu signifikan. ***