Rainan Sabuh Mas, Datang Setiap 210 hari, Ini yang Dipuja, Apa Banten yang Digunakan

24 Oktober 2022, 05:19 WIB
Umat Hindu menggelar ritual di pinggir laut. /Evaychen/Pixabay

BULELENGPOST.COM --- Saat rainan Sabuh Mas, dilakukan pemujaan kepada Bhatara Mahadewa.

Rainan yang datang setiap 210 hari ini berapa di antara Some Ribek dan Pagerwesi yakni Anggara Wage, wuku Sinta.

Saat rainan Sabuh Mas adalah waktu yang tepat untuk mempertajam pikiran dengan membaca dan menambah ilmu pengetahuan.

Rainan Sabuh Mas juga menjadi momen untuk menyucikan diri dan menghindari kegiatan negatif bagik secara fikiran, tindakan dan perkataan.

Baca Juga: Ritual Melukat Banyu Pinaruh, Ratusan Orang Padati Pantai Mertasari Sanur

Lontar Sundarigama disebutkan bahwa saat rainan Sabuh Mas dilakukan pemujaan kepada Bhatara Mahadewa.

Upakara yang dilakukan yakni berkaitan dengan harta kekayaan yakni manik dan segala manikam.

Isi Lontar Sundarigama:
Anggara Wage, sabuh mas ngaran, pasucian Bhatara Mahadewa, pakertinia ring raja berana emas manik, mwang sarwa mula ratna manik.

Baca Juga: Anggara Wage, Wuku Sinta, Rainan Sabuh Mas, Pertajam Pengetahuan, Ini Banten yang Digunakan

Artinya.
Anggara Wage disebut sebagai Sabuh Mas. Hari yang disucikan memuja Bhatara Mahadewa dengan cara melakukan upacara agama terhadap harta kekayaan yakni manik dan segala manikam.

Tentunya pada rainan Sabuh Mas adalah pemujaan terhadap penguasa arah Pascima atau Barat yang tiada lain adalah Bhatara Mahadewa.

Memuja Bhatara mahadewa dilakukan juga untuk memohon kemajuan dan kesentosaan. Adapun banten atau sarananya meliputi daksina, suci peras penyeneng, canang lenga wangi, sesayut (amerta sari), burat wangi, reresik dan tadah pawitra.

Baca Juga: Hari Raya Pagerwesi 'Hari untuk memohon Kekuatan dan Keteguhan Iman' Umat Hindu

Tempat menghaturkan banten di Piyasan, di Sanggar, di Sanggah. Dari laman PHDI disebutkan bahwa saat Sabuh Mas juga dilakukan persembahan pada Hyang Mahadewa dengan melakukan odalan Sarwa Berana.

Adapun banten yang digunakan adalah canang buratwangi, tebasan bagian satata sai, beras kuning. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Tags

Terkini

Terpopuler