Tumpek Landep, Pertajam Keimanan dan Intelegensi Umat Hindu di Bali

- 11 September 2021, 06:10 WIB
Wanita Hindu di sedang menari dalam ritual keagamaan.
Wanita Hindu di sedang menari dalam ritual keagamaan. /Innokurnia/Pixabay

BULELENGPOST.COM - Saniscara Kliwon Wuku Landep, Sabtu, 11 September 2021, merupakan hari suci dan hari istimewa bagi masyarakat Hindu di Bali.

Hari suci ini dikenal dengan sebutan hari Tumpek Landep, sebagai hari pemujaan pada kekuatan Tuhan falam manifestasi Beliau sebagai Sang Hyang Siwa Pasupati.

Dilansir dari berbagai sumber, secara etimologi “tumpek” berasal dari kata tampa yang mendapatkan sisipan Um menjadi Tumampak yang memiliki arti turun/berpijak.

Baca Juga: Lalisa Menjadi Debut Lisa Blackpink, Penantian Lama Para Fans Terbayarkan

Kata ini kemudian berubah menjadi kata keterangan yakni “Tumampek” yang berarti dekat. Kata ini kembali mengalami persenyawaan huruf “M” sehingga berubah menjadi “Tumpek”.

Baca Juga: The Daylight, Lagu Multitafsir Tentang Hubungan yang Destruktif Antara Hotel Death Star dan Asteriska

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hari suci Tumpek merupakan hari peringatan turunnya manifestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa ke Bumi dalam manifestasi-Nya sebagai Sang Hyang Siwa Pasupati.

Baca Juga: Rilis Single Shiver, Ed Sheeran Bocorkan Materi Album Keempatnya

Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa hari raya Tumpek Landep berasal dari dua kata yakni “Tumpek” dan “Landep”.

Baca Juga: Bocoran dari Trailer, The Matrix: Resurrections Segera Rilis 22 Desember

Tumpek berasal dari kata "Metu" yang berarti bertemu dan "Mpek" yang berarti akhir. Jika melihat arti kata di atas dapat dikatakan bahwa “Tumpek” merupakan hari pertemuan wewaran Panca Wara dan Sapta Wara, dimana Panca wara yang diakhiri dengan Kliwon anda Sapta wara diakhiri Saniscara (hari Sabtu).

Baca Juga: DLC Gratisan yang Pertama dari Cyberpunk 2077 hanya Sekadar Kosmetik

Sedangkan kata “Landep” sendiri memiliki arti Tajam atau Runcing. Maka dari itu pada upacara-upacara Tumpek Landep dilakukan juga upacara pada benda-benda tajam seperti keris pusaka dan benda-benda tajam lainnya.

Baca Juga: Aneh, Ribuan Burung Pipit Mati di Gianyar, Ini Penyebabnya

Sedangkan menurut Ida Bagus Purwa Sidemen, S.Ag., M.Si, Dosen Program Studi Pendidikan Agama pada Universitas Hindu Indonesia Denpasar mengatakan, Hari raya Tumpek Landep juga diyakini sebagai hari turunnya pengetahuan suci, intelegensi serta proteksi bagi umat Hindu Bali dari segala hal yang merugikan dan membahayakan.

Baca Juga: Game GTA 5 dan GTA Online Dipastikan Hadir di PS5 pada Maret 2022 Mendatang

Hari suci Tumpek Landep merupakan simbolis bahwa umat manusia, khususnya manusia Hindu Bali kembali diingatkan untuk mempertajam, memperkokoh keimanan atas pengetahuan, intelegensi, dan intelektual, dengan sujud kehadapan sang pencipta melalui ritual perayaan hari Tumpek Landep.

Baca Juga: Wisatawan Mulai Kunjungi Objek Wisata di Tabanan dan Gianyar

Melalui hari suci Tumpek Landep, manusia Hindu Bali kembali menjaga ketajaman intelegensi dan intelektualnya. Ketajaman intelegensi dan intelektual bila tidak dijaga dan dipertahankan dengan berpegang pada ajaran kebenaran (dharma) maka akan sangat berbahaya.

Baca Juga: Trailer God of War : Ragnarok Ungkap Sejumlah Karakter Baru

Dalam Kalender Bali Digital dijelaskan bahwa tumpek landep juga disebutkan sebagai upacara yadnya selamatan terhadap semua jenis alat yang tajam atau senjata, keris serta memohon kehadapan Bhatara Siwa dan Sang Hyang Pasupati agar semua alat/senjata tetap bertuah yang perayaannya dilakukan setiap 210 hari.

Baca Juga: DTW Sangeh Hari Ini Dibuka, Pengunjung Hanya 25 orang

Dalam Lontar Sundari Gama dijelaskan bahwa Banten yang digunakan pada hari Raya Tumpek Landep yakni tumpeng putih kuning selengkapnya dengan lauk sate, terasi merah, daun dan buah-buahan.

Baca Juga: Dita Karang Personel Secret Number asal Bali Indonesia

Kemudian 29 tanding (kelompok) dihaturkan di Sanggah / Merajan (tempat suci). Persembahan kepada Sanghyang Pasupati berupa sebuah Sesayut Pasupati, sebuah Sesayut Jayeng Perang, sebuah Sesayut Kusumayudha, Banten Suci, Daksina, Peras, Ajuman, Canang Wangi, Reresik atau Pabersihan.

Baca Juga: Elite Skin Leon dari Resident Evil Series kini Tersedia di Rainbow Six Siege

Demikian juga mengenai pengertian umat hindu dimasa sekarang terhadap makna dari pelaksanaan Tumpek Landep sering kali dipersepsikan adalah hari pawetonan mobil.

Baca Juga: Hasil Polling Sebut Mayoritas Orang Rusia Merasa Negaranya Terisolasi dari Kancah Global

Pengertian demikianlah keliru namun mobil tersebut boleh dibuatkan upacara pada hari tumpek landep tetapi nilai simbol agama yang berupa keris harus ada karena keris tersebut juga menyimpulkan adanya Tri Bhuwana di Bhuwana Agung (Bhur,Bwah,Swah) dan Tri Bhuwana yang ada di Bhuwana Alit (Sabda,Bayu,Idep). ***

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x