BULELENGPOST.COM --- Dalam lontar Sundarigama disebutkan Soma Ribek adalah Pujawali Sang Hyang Sei Amerta. Selain itu, rainan yang jatuh pada Wuku Sinta, saptawara soma, dan pacawara pon ini dilakukan pemujaan terhadap Dewi Sri atas karunian yang telah diberikan.
Soma Ribek juga merupakan hari Sanghyang Tri Murti Mrtha beryoga, dengan pulu / lumbung (tempat beras dan tempat padi) selaku tempatnya.
Kemudian upakara atau upacara yang dilakukan adalah Widhi Widana. Lontar Sudnarigama menyebutkan sebagai berikut.
"Wuku Sinta, Soma Pon, ngaran Soma Ribek, mangereti ring Sang Hyang Tri Murti ungguan ring lumbung, paryangan, widi-widane, nyanyah geringsing".
Baca Juga: Banten yang Digunakan saat Sarswati dan Banyu Pinaruh
Yang artinya Coma Pon Sinta disebut juga Coma Ribek, hari puja wali Sang Hyang Sri Amerta, tempat bersemayamannya adalah di Lumbung.
Baca Juga: Makna dan Tujuan Ngejot atau Banten Saiban
Dikutip dari buku Parisada Hindu Dharma Kabupaten Tabanan tahun 1976, dalam merayakan Soma Ribek digunakan banten nyahnyah geti-geti, raka pisang mas dengan bungan harum dan dupa.