BULELENGPOST.COM - Provinsi Bali mencatat inflasi sebesar 0,63% (mtm), meningkat dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi sebesar -0,19% (mtm).
Secara spasial, inflasi terjadi di Kota Denpasar dan Kota Singaraja dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 0,71% (mtm) dan 0,12% (mtm).
Peningkatan tekanan harga terjadi pada seluruh kelompok, dengan tekanan tertinggi pada kelompok volatile food, yang diikuti oleh kelompok administered price dan core inflation.
Baca Juga: Mengenal Stadium Kanker Payudara pada Perempuan
Secara tahunan, Bali mengalami inflasi sebesar 1,87% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 1,45% (yoy) dan juga lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 1,75% (yoy).
Kelompok barang core inflation mencatat inflasi sebesar 0,54% mtm (1,52% yoy), terutama disebabkan oleh naiknya harga canang sari.
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan ke Tanah Lot Bali Capai 41.905 orang selama November 2021
Peningkatan harga canang sari seiring dengan meningkatnya frekuensi upacara keagamaan sepanjang bulan November 2021 sejalan dengan pelaksanaan Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Galungan dan Kuningan.
Selain itu, harga emas perhiasan juga tercatat mengalami peningkatan harga seiring dengan tren harga emas dunia yang meningkat.