BULELENGPOST.COM --- Pasca Rusia menyerang Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022, Kementerian Luar Negeri atau Kemenlu Indonesia menginformasikan bahwa 138 Warga Negara Indonesia atau WNI di Ukraina dinyatakan aman.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Judha Nugraha dalam pengarahan pers mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan WNI di negara tersebut.
“Dalam komunikasi WNI kita di sana, mereka dalam kondisi aman. Tetap tenang dan tetap waspada dan terus berkomunikasi dengan pihak KBRI.
Baca Juga: Pesawat Militer Ukraina Ditembak Jatuh oleh Rusia, 5 Orang Tewas
Kami mengimbau para WNI yang merasa kesulitan untuk segera menghubungi pihak KBRI,” kata Judha Nugraha dikutip dari Antara pada Jumat, 25 Februari 2022.
Baca Juga: Tak Hanya Lewat Ledakan, Rusia Juga Lancarkan Serangan Malware ke Ukraina
WNI di Ukraina saat ini terpantau sebagian besar menempati wilayah Kiev. Mereka terdiri dari pekerja migran, pelajar, manufaktur hingga mahasiswa termasuk WNI yang menikah dengan warga setempat.
Baca Juga: Peneliti Denmark : Infeksi Ulang dengan Subtipe Omicron yang berbeda dimungkinkan
“Ada 11 WNI yang tinggal di wilayah Ukraina Timur seperti Donetsk dan Luhansk,” kata Judha.
Baca Juga: Vaksin Corbevax Covid Menerima Persetujuan EUA untuk Usia 12-18 Tahun
Pihaknya juga tengah membangun rencana kontingensi sebagai langkah antisipasi jika terjadi eskalasi konflik Ukraina Rusia.
“Kita memastikan dulu lokasi mereka aman dan mengikuti perkembangan terakhir yang kita lihat dan kita akan melakukan evaluasi tiap menit ke menit,” kata dia.
Baca Juga: Karir dan Keuangan Zodiak Capricorn, Aquarius dan Pisces Jumat, 25 Februari 2022
Dia juga meminta WNI untuk berkumpul di KBRI yang berlokasi di Kiev sembari pihaknya mencari jalur aman untuk melakukan proses evakuasi.
“Kami meminta WNI yang ada di Ukraina untuk berkumpul di KBRI Kiev. Bagi WNI yang tidak memungkinkan untuk berkumpul di KBRI Kiev, kami meminta mereka untuk bertahan di tempat mereka sambil kami mencari jalur yang aman untuk evakuasi warga yang tidak dapat berkumpul di KBRI Kiev,” kata Judha. ***