Dilanda Krisis Ekonomi, Hizbullah Libanon Tunda Perang Terbuka dengan Israel

- 16 Agustus 2021, 09:47 WIB
Ilustrasi anggota kelompok militer Hizbullah
Ilustrasi anggota kelompok militer Hizbullah /al-monitor.com

BULELENGPOST.COM - Libanon terus terhuyung-huyung dari krisis ekonomi yang menghancurkan negara itu sejak akhir 2019. Baru-baru ini PBB mengungkapkan krisis yang dilanda Libanon telah membuat 78 persen populasinya jatuh miskin.

Hizbullah dengan pengaruh dan perwakilan politiknya yang lebih besar tidak luput dari kritik dan hinaan sebagai bagian dari mosaik partai-partai penguasa yang menjatuhkan negara.

Baca Juga: 15 Tahun Setelah Berperang, Hizbullah Lebanon dan Israel Jalin Kembali Hubungan

Sejak saat itu, partai tersebut semakin dipersalahkan dalam berbagai tingkat atas kelumpuhan ekonomi dan politik Libanon, dan memberikan perlindungan politik bagi partai-partai politik yang berkuasa lainnya di Libanon.

Baca Juga: Harga Bijih Besi Dibuat Anjlok, Perang Dagang Cina-Australia kian Menegang

Dilansir dari Al Jazeera, Senin, 16 Agustus 2021, Sekjen Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidatonya bahwa Libanon akan menanggapi setiap serangan Israel lebih lanjut. Dia mengatakan itu akan menjadi cara yang sesuai dan proporsional, karena dianggap melindungi negara.

Sementara itu, pengajar hubungan internasional di Royal Holloway, University of London, Ibrahim Halawi berpendapat bahwa perang habis-habisan tidak akan terjadi. Meski Hizbullah bereaksi terhadap ketegangan terbaru, tindakan dan perkataan mereka lebih kepada menahan diri daripada melakukan hal yang terjadi di masa lalu.

Baca Juga: Gempa M5,1 Guncang Bengkulu Selatan Minggu Dini Hari

“Sebelumnya mereka umumnya hanya akan mengatakan (mereka menargetkan) pendudukan Palestina atau daerah pemukiman Israel, tetapi mereka tidak akan secara terbuka mengatakan bahwa mereka menargetkan ruang terbuka,” kata Halawi kepada Al Jazeera.

Halaman:

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah