BULELENGPOST.COM - Menteri luar negeri Peru, Hector Bejar mengundurkan diri setelah muncul rekaman video yang menampilkan dia menghimbau kelompok pemberontak Maois yang menewaskan puluhan ribu orang Peru, agar menerima dukungan dari Central Intelligence Agency (CIA).
Skandal itu menjadikannya sebagai anggota kabinet pertama yang mengundurkan diri di bawah kepemimpinan Presiden sayap kiri Pedro Castillo.
Baca Juga: Adakan Latihan Gabungan AU dan AL, Cina Kembali Provokasi Taiwan
Dikutip dari The Guardian, Rabu, 18 Agustus 2021, Bejar (85) yang di masa mudanya berpartisipasi dalam gerakan gerilya sosialis, mengatakan dia yakin kelompok pemberontak Shining Path (Spanish Sendero Luminoso) muncul sebagian karena didukung oleh agen intelijen CIA.
Sekitar 70.000 orang diperkirakan tewas saat pasukan pemerintah bertempur di Jalur Cemerlang pada 1980-an dan awal 1990-an di sebagian besar wilayah di negara itu.
“Saya yakin, meskipun saya tidak bisa membuktikannya, bahwa Shining Path sebagian besar dibuat oleh CIA dan badan intelijen (lainnya),” kata Bejar dalam sebuah video tertanggal tahun lalu.
Baca Juga: Farah Puteri Nahlia Desak Pemerintah Evakuasi WNI di Afghanistan
Bejar memiliki gelar PhD dalam sosiologi dan telah bekerja sebagai profesor di universitas. Kepergian menteri luar negeri itu kemungkinan akan menambah lebih banyak ketidakpastian politik pada pemerintahan.
Beberapa minggu pertama pemerintahan di Peru memang fluktuatif dan terpolarisasi yang terlihat dari mata uang sol negara itu jatuh ke rekor terendah terhadap dolar.