BULELENGPOST.COM - Beberapa pekan sebelum Taliban mengkudeta pemerintahan Afghanistan, pemerintah Cina berupaya memperkuat ikatannya dengan kelompok militan itu dengan menerima delegasi dan menyebutnya sebagai kekuatan politik-militer yang penting.
Dikutip dari SCMP, Kamis, 19 Agustus 2021, Kepala Politik Taliban, Mullah Abdul Ghani bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi
Baca Juga: Pemerintah Siapkan 5 Isoter Terapung untuk OTG dan Gejala Ringan
Cina menuntut kelompok itu memutuskan hubungan dengan kekuatan ekstremis lainnya termasuk Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM), yang menurut Beijing menyebabkan sentimen etnis yang memicu aksi kekerasan di barat Xinjiang.
Baca Juga: Pengamat Diplomatik Peringatkan Cina untuk Waspadai Gerak-gerik Taliban
Beijing juga mendesak Taliban untuk menerapkan kebijakan agama moderat dan menjaga hubungan persahabatan dengan negara lain.
Taliban merespon dengan berjanji bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan atau direncanakan untuk melawan Cina.
Di lain pihak, Pengamat diplomatik mengatakan meskipun Beijing masih jauh mengakui kelompok itu sebagai pemerintah yang sah, mereka tetap menganggap hubungan yang lebih dekat dengan Taliban sangat penting untuk upaya kontraterorisme di wilayah tersebut.
Baca Juga: Nisan Leaf, Mobil Listrik Terbaru Seharga Rp. 600 jutaan