BULELENGPOST.COM - Tujuh tentara pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tewas dan tiga lainnya luka parah akibat sebuah ledakan di Mali pada Rabu 8 Desember 2021 waktu setempat.
Ledakan itu terjadi ketika iring-iringan kendaraan pembawa logistik misi PBB di Mali menghantam sebuah bom rakitan antara kota Douentza and Sevare, yang merupakan kawasan tempat kelompok-kelompok jaringan Al Qaida dan ISIS beroperasi.
Baca Juga: Plepah, Produk Kreatif Kriya yang Ramah Lingkungan
Dilansir dari Reuters, Kamis, 9 Desember 2021, belum ada kelompok teror atau garis keras yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan terhadap konvoi tersebut, kata juru bicaranya, Stephane Dujarric, dalam pernyataan.
"Beliau mendesak pihak berwenang Mali untuk melakukan segala upaya dalam mencari para pelaku serangan tersebut agar mereka segera bisa diadili," kata Dujarric.
Baca Juga: Pfizer-Biontech Siapkan Vaksin Booster Khusus untuk Varian Omicron
Mali adalah satu negara terbesar dan termiskin di Afrika. Negara di bagian barat afrika itu sedang bergulat menangani pemberontakan sebuah kelompok radikal.
Pemberontakan terus berkembang kendati pasukan internasional, yang dipimpin oleh Prancis --bekas penguasa kolonial di Mali-- telah selama sembilan tahun mengerahkan upaya untuk menumpas gerakan itu.