BULELENGPOST.COM - Kantor HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini mengungkapkan Krisis HAM di Myanmar beberapa bulan terakhir beraskalasi ke tahap yang semakin mengkhawatirkan.
Pernyataan itu merujuk pada laporan bahwa pasukan keamanan membunuh dan membakar hidup-hidup sebelas orang, termasuk lima warga di bawah umur.
"Kami terkejut dengan eskalasi pelanggaran HAM yang mengkhawatirkan di Myanmar," kata juru bicara Komisaris Tinggi HAM PBB Rupert Colville dalam konferensi pers, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu, 11 Desember 2021.
"Dalam seminggu terakhir saja, pasukan keamanan telah membunuh dan membakar sampai mati 11 orang. Lima orang di antaranya di bawah umur dan menabrakkan kendaraan ke pengunjuk rasa yang menggunakan hak mendasar mereka untuk berkumpul secara damai," ujarnya
Baca Juga: 46 Korban Jiwa Pasca Awan Panas Guguran Erupsi Gunung Semeru
Colville mengatakan bahwa lebih dari 10 bulan sejak militer Myanmar menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis, situasi HAM negara itu semakin menurun "dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Kantor HAM PBB memuji "orang-orang yang berani dan tangguh" Myanmar yang memperingati Hari Hak Asasi Manusia pada Jumat, dengan melakukan protes diam universal untuk menentang kudeta yang dilakukan militer.
"Pada dasarnya ada kelompok-kelompok penentang pemerintah yang tampaknya merasa tidak punya pilihan selain mengangkat senjata karena tidak ada dialog, tidak ada resolusi politik terhadap situasi tersebut," kata Colville, ketika ditanya apakah konflik di Myanmar telah berubah menjadi perang saudara.
Baca Juga: Menopause: 11 Hal Yang Harus Diketahui Setiap Wanita