BULELENGPOST.COM - Konflik antara Rusia dan Ukraina telah mempengaruhi akses ke pangan di tingkat global dan dapat memberikan pukulan terhadap panen tanaman gandum pada tahun 2023.
Hal tersebut merupakan perhatian utama dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB yang berbasis di Roma (FAO).
Maximo Torero, Kepala Ekonom FAO mengatakan bahwa tahun ini, akses global ke makanan terhambat oleh harga yang meroket.
Baca Juga: Taman Nasional Yellowstone ditutup akibat Banjir Bandang
"Pada bulan Maret, kami memiliki puncak terbesar dalam indeks harga pangan FAO," kata Maximo Torero dikutip Bulelengpost dari laman Prokerala.
Alasan utama di balik kenaikan harga, kata Torero, adalah bahwa Rusia dan Ukraina adalah eksportir utama sereal, termasuk jagung dan gandum.
Baca Juga: Deretan Beras Rendah Kalori baik untuk Kesehatan
Kedua negara tersebut memproduksi sekitar 30 persen dari pasokan gandum global pada tahun 2021.
"Akibat lonjakan harga tersebut, konsumen dan terutama negara-negara rentan menghadapi tantangan yang cukup besar untuk dapat memperoleh jumlah pangan yang mereka butuhkan saat ini,” imbuhnya.