Mentruasi Terlambat 3 Bulan, Jangan Panik Mungkin Sedang Mengalami Amenore Sekunder

14 September 2021, 21:27 WIB
Ilusterasi menstruasi telat tiga bulan /SouthernSun / pixabay

BULELENGPOST.COM --- Jika Anda mengalami telat menstruasi atau telat datang bulang hingga 3 bulan jangan buru-buru berfikir berfikir negatif.

Cobalah untuk melakukan konsultasi atau melakukan tes kehamilan. Namun jika semua berjalan normal, kemungkinan Anda sedang mengalami amenore atau amenorrhea.

Siklus mentruasi biasanya terjadi pada 21 hingga 35 hari setiap bulannya dan ini terjadi selama dua hingga tujuh hari.

Baca Juga: Apa Boleh Minum Paracetamol usai Vaksin? Berikut Penjelasannya

Menstruasi adalah fenomena wajar yang dialami setiap wanita. Fenomena ini terjadi pada masa pubertas hingga monopouse.

Meski terjadi secara rutin setiap bulan, tidak semua wanita mengalami menstruasi secara teratur.

Bahkan ada yang melewatkan fase menstruasi selama beberapa bulan, ini juga dikenal dengan amenore atau amenorrhea.

Baca Juga: 1,8 Juta Dosis Vaksin Sinovac tiba di Indonesia Selasa, 14 September 2021

Amenore merupakan istilah medis untuk wanita yang tidak mengalami periode menstruasi. Setidaknya demikian penjelasan dari dr. Megha Ranjan, konsultan ob-gyn, Sharda Hospital dan Dr Neerja Goel, departemen ob-gyn HOD, Sharda Hospital India.

Baca Juga: Ibu Hamil Hindari Olahraga Berikut Ini, Bisa Menyebabkan Keguguran

Ternyata, menurut dr. Ranjan wanita mengalami dua jenis amenore yakni amenore premier atau ketika Anda terlambat memulai mestruasi untuk pertama kalinya. Ini normal berada pada usia 14-16 tahun.

Dan yang kedua adalah amenore sekunder atau kondisi seorang wanita mengalami keterlambatan menstruasi selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.

Baca Juga: Diduga Kena Serang Hacker asal China, BIN: Hingga Saat Ini Server Kami Masih Aman Terkendali

Dikutip dari Antaranews pada Selasa, 14 September 2021. Gejala yang timbul akibat amenore adalah penglihatan menjadi buram, rambut rontok, perubahan pada ukuran payudara, keluar cairan susu bahkan menyebabkan sakit kepala.

Penyebab terjadinya amenore primer adalah faktor keturunan dan gaya hidup.

"Penyebab utama amenore primer termasuk riwayat keluarga, genetika, dan gaya hidup," kata dr. Ranjan.

Baca Juga: Berakhir Ricuh, Kelompok Gerakan Anti Vaksin di Yunani Bentrok dengan Polisi

Selain itu, menurut dr Ranjan, cacat genetik atau kromosom juga memengaruhi fungsi ovarium serta siklus menstruasi.

Bahkan, faktor kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan juga menyebabkan amenore. Pola olahraga yang ekstrim, gangguan makan, stres bahkan monopouse juga menjadi penyebab amenore sekunder.

Baca Juga: Cara Mengajukan QR Code Aplikasi PeduliLindungi, Sambil Rebahan Bisa

Dan hal lainnya yang mungkin jadi penyebabnya adalah suntikan atau alat kontrasepsi.

Amenore bisa dideteksi melalui tes darah yang berfungsi untuk memeriksa fungsi ovarium, testosteron (hormon pria), yang dapat mendeteksi PCOS dan kadar estrogen (hormon wanita).

Baca Juga: Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan Tubuh

"Pilihan pengobatan untuk amenore bervariasi berdasarkan penyebabnya. Anda mungkin perlu melakukan perubahan gaya hidup, seperti pola makan, aktivitas, dan stres," kata dr. Ranjan. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Tags

Terkini

Terpopuler