Vaksin itu isinya apa sih? Berikut Serba-serbi Vaksin

- 8 Agustus 2021, 21:37 WIB
Vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19 /HakanGERMAN / Pixabay

BULELENGPOST.COM - Pemerintah saat ini sedang menggencarkan penyuntikan vaksinasi covid-19 bagi warganya. Tidak tanggung-tanggung Pemerintah telah mengalokasikan dana besar untuk pengadaan vaksin tersebut dari luar negeri.

Masyarakat Indonesia kini sedang menjalani dan mendapatkan vaksinasi dari berbagai jenis dan merek dari Pemerintah.

Baca Juga: Bandara Ramah Lingkungan, Bandara Ngurah Rai Terapkan ISO 50001:2018

Dilansir dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng milik dr. Tirta yang diunggah pada Jumat 6 Agustus 2021, banyak masyarakat yang penasaran terhadap berbagai jenis vaksin yang ada di Indonesia saat ini.

dr. Tirta menyampaikan pertanyaan dari masyarakat tentang apa sih isi kandungan dari vaksin covid-19 tersebut dengan merek yang berbeda-beda.

Baca Juga: Sari Galung : Siswa Sudah di Vaksin, Semoga PTM Bisa Terlaksana Usai PPKM

dr. Tirta menegaskan bahwa vaksin yang beredar di Indonesia ini bukanlah obat covid-19.

"vaksin itu sekali lagi bukan obat covid-19. Bukan," tegasnya.

Vaksin itu secara analogi seperti helm yang melindungi kepala dari kecelakaan yang dapat menyebabkan Celaka Kepala Berat (CKB). Helm bukan menghindarkan kita dari kecelakaan.

Baca Juga: 3 PLTU Raih ASEAN Coal Awards 2021 Berkat Terapkan Teknologi Ramah Lingkungan

Menurut dr. Tirta, vaksin itu adalah untuk melindungi bukan mengobati covid-19.

Ia juga menyebutkan bahwa Virus itu adalah organisme tertua di dunia bahkan jauh sebelum manusia itu ada. Virus hanya bisa menggandakan dirinya asalkan mendapatkan lingkungan yang cocok.

"Vaksin itu berasal dari bahasa yang kuno banget yang artinya sapi. Karena penelitian vaksin pertama kali dilakukan di sapi," kata dr. Tirta.

Baca Juga: Tempuh Cara Spiritual, Pemprov Bali Gelar Upacara Aci Pakelem Hulu-Teben di Panca Sagara

dr. Tirta mengatakan bahwa vaksin itu adalah virus yang dinonaktifkan dimana kemampuan reflikasinya hilang.

Antibodi dari Vaksin baru muncul satu sampai dua bulan setelah vaksin dosis kedua.

Lantas, orang yang bagaimana yang tidak dianjurkan vaksin?

Baca Juga: Gunakan Dana untuk Foya - Foya dan Biaya Berobat Orang Tua, Oknum Penyeleweng Bansos Ditangkap

Menurut dr. Tirta, yang tidak boleh diberikan vaksin yaitu orang yang sedang sakit gejala deman atau sedang terinveksi virus. Orang yang bisa di vaksin yaitu orang yang imunnya seimbang.

Selain itu, orang dengan penyakit penyumbatan pembuluh darah atau jantung koroner dan stroke juga tidak boleh divaksin. Ada pula orang yang sedang mengalami penyakit asma akut, penyakit paru atau lever, kanker, auto imun atau alergi obat juga tidak disarankan. ***

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma

Sumber: YouTube Tirta PengPengPeng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah