Syarief Hasan Minta Pemerintah Lakukan Audit Pada Industri Farmasi di Indonesia

17 Agustus 2021, 11:06 WIB
berbagai kalangan mendesak pemerintah untuk segera menurunkan harga tes PCR di tengah masyarakat dan meminta untukj mengawasi harga di pasaran /Tho-Ge/ pixabay

BULELENGPOST.COM --- Polemik harga tes PCR yang tergolong mahal masih terus berlanjut. Berbagai kalangan terus ikut andil mendesak pemerintah untuk menurunkan harga tes PCR di msyarakat.

Kali ini Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan yang angkat suara terkait polemik tersebut.

Ia turut mendorong pemerintah untuk segera menurunkan harga tes PCR dan obat-obatan di tengah Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lawan Kanker dan Stabilkan Sirkulasi Darah, Berikut Khasiat Jeruk Bali untuk Kesehatan

“Beberapa oknum melakukan monopoli alat dan keperluan kesehatan serta mempermainkan harga demi bisnisnya semata, seperti yang pernah terjadi saat harga tabung oksigen melonjak tinggi di pasaran.” ungkap Syarief Hasan sebagaimana dilansir Bulelengpost dari laman mpr.go.id Selasa,17 Agustus 2021.

Ia menilai harga tes PCR masih tergolong mahal, bahkan menurutnya harga tes PCR di Indonesia jauh lebih mahal jikja dibandingkan dengan negara lain termasuk negara India yang hanya mematok tarif Rp59 000 sekali tes PCR.

Baca Juga: 'Celepuk Merah Putih' Mengudara di Hari Kemerdekaan RI

“Dalam kondisi darurat seperti ini, industri farmasi di Indonesia harusnya memiliki sensitifitas dengan menurunkan harga tes PCR dan obat-obatan. Pemerintah memiliki tugas untuk memastikan penurunan harga PCR san Antigen pada kisaran Rp.400.000, dan Rp 100.000, bahkan lebih murah lagi sehingga dapat diakses masyarakat," lanjut Syarief Hasan.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga mendorong pemerintah untuk melakukan kontrol harga di lapangan.

Baca Juga: Aturan Pemasangan Bendera Merah Putih Berdasarkan Tempatnya dan Tidak Boleh Sembarangan

"Sehingga dapat diketahui harga normal secara transparan, akuntabel, dan adil. Pemerintah dapat mengetahui keuntungan industri farmasi dan mendorongnya untuk menurunkan harga pada kondisi normal sebagaimana negara lain," terangnya.

Masayaraka melalui Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga telah menyuarakan hal yang sama. Bahkan, YLK mendesak pemerintah untuk melakukan audit terhadap industry farmasi untuk lebih terbuka dalam menyampaikan harga tes PCR.

Tak sampai di sana, Syarief meminta kepada pemerintah untuk mencegah oknum yang memainkan harga di pasar.

Baca Juga: 3 Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Republik Indonesia

“Kami memahami kesulitan masyarakat di masa Pandemi Covid-19 sehingga kami akan mengawal suara dan aspirasi masyarakat Indonesia. Kami akan memastikan bahwa harga-harga barang dan jasa di bidang kesehatan dapat dijangkau masyarakat kecil.”, tutup Syarief Hasan. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Sumber: mpr. go. Id

Tags

Terkini

Terpopuler