Mengalami Double Transfer, Pemerintah Berencana Tarik Kembali Insentif Nakes

1 November 2021, 19:08 WIB
Pemerintah Menyalurkan Bantuan Subsidi Upah, Begini Syarat Penerimanya / Mufid Majnun/ unsplash

BULELENGPOST.COM --- Pemerintah berencana menarik kembali insentif yang double transfer pada tenaga kesehatan (nakes) di bulan yang sama.


Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Trisa Wahyuni Putri pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Dia menegaskan jika insentif yang ditarik merupakan insentif dari nakes yang mengalami double transfer di bulan yang sama.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir dan Keuangan Selasa, 2 Nopember 2021

“Kami tegaskan lagi bahwa ini ditujukan kepada nakes yang menerima dobel transfer," kata dr. Trisa Wahyuni Putri.

Sebagaimana dikutip dari laman Pikiran Rakyat pada Senin, 1 Nopember 2021 dalam artikel berjudul "Pemerintah Urung Tarik Kelebihan Insentif Nakes, Menkes Budi Gunadi: Kalau Ditarik Kembali Kasihan".

"Artinya mendapatkan dobel pembayaran dan di bulan yang sama,” ucapnya menambahkan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, pengembalian insentif nakes urung dilakukan.

Menkes menuturkan bahwa, keputusan tak meminta pengembalian insentif nakes periode Januari hingga Agustus 2021 pada 8.961 nakes tersebut diambil usai berdiskusi dengan Badan Pemeriksa Keuangan.

Baca Juga: 32.972 Wisatawan Kunjungi Tanah Lot Bali Sepanjang Oktober 2021

"Keputusan yang kami ambil, diskusi bersama teman-teman Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI adalah tidak menarik kembali (kelebihan transfer) tapi melakukan kompensasi. Kalau ditarik kembali kasihan," katanya saat konferensi pers di Gedung BPK RI Jakarta, Senin 1 November 2021.

Dikatakan oleh Menkes, mekanisme kompensasi insentif nakes tersebut telah melalui diskusi dengan Ketua BPK RI, Agung Firman.

Baca Juga: Lockdown 18 Bulan, Australia Kini Resmi Buka Penerbangan Internasional

Adapun pertimbangan yang diambil dari diskusi tersebut, yakni nakes yang menerima kelebihan insentif masih bekerja di fasilitas kesehatan.

Dia juga menyebut, ke depan persoalan terkait insentif nakes bakal diselesaikan dengan tata kelola keuangan yang lebih baik.

Baca Juga: Vaksin Khusus Remaja dari Moderna Masih Terus Dikaji FDA

"Dengan adanya pengawasan BPK ini kita menjadi lebih tahu ada data yang salah sehingga terjadi duplikasi di laporan, jadi kita perbaiki dan ke depan jadi lebih baik," ujarnya. *** (Pikiran Rakyat / Irwan Suherman)

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Tags

Terkini

Terpopuler