KM Kirana VII, Kapal Roro Standar Pariwisata Resmi Beroperasi

22 Desember 2021, 20:49 WIB
Peluncuran KM Kirana VII di Pelabuhan Benoa Bali /Ariek Putra Wijaya/Bulelengpost

BULELENGPOST.COM - Pengoperasian Kapal Motor (KM) Kirana VII rute Surabaya-Lombok melewati Pulau Bali, milik PT Dharma Lautan Utama diresmikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahudin Uno di Pelabuhan Benoa Bali, Sabtu, 18 Desember 2021.

Peresmian tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati dan stakeholder terkait.

Menparekraf Sandi mengatakan hadirnya KM Kirana sangat dibutuhkan khususnya bagi transportasi pariwisata Indonesia.

Baca Juga: Pertemuan Indonesia vs Singapura di Piala AFF, di Atas Kertas Singapura Lebih Unggul

Hadirnya KM Kirana menghubungkan pertumbuhan yang ada di Jawa Timur khususnya Surabaya, Bali dan Lombok.

Selain itu, juga mengantisipasi kebutuhan transportasi laut pariwisata dalam perhelatan event internasional G20 di Bali dan hadirnya Moto GP di Mandalika.

Baca Juga: Pasca Erupsi Semeru, Korban Meninggal Menjadi 51 Jiwa

"Kami sangat mengapresiasi kehadiran KM Kirana VII ini, karena kita memang sangat membutuhkan infrastruktur (laut) yang terkoneksi antara pertumbuhan kita di Jawa Timur, Surabaya, harapan kita Bali dengan G20 dan Motor GP Mandalika," ujarnya Sandiaga dalam sambutannya.

Menparekraf Sandiaga Uno juga mengapresiasi fasilitas dan peralatan KM Kirana VII yang menggunakan teknologi mutakhir dan sangat memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan pelayaran.

Baca Juga: Tersisa 67 Kasus Aktif Covid-19 Provinsi Bali Rabu, 22 Desember 2021

"Saya juga sangat mengapreaiasi fasilitas yang dimiliki KM Kirana VII ini. Bukan hanya tingkat dua tapi tingkat tiga. Serta memprioritaskan keselamatan pelayaran dengan teknologi dan perlengkapan yang sangat baik," tandasnya.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang akrab dengan nama Cok Ace dalam sambutannya mengatakan, bagi Bali, diresmikannya KM Kirana VII, selain mempermudah transportasi publik di jalur laut, juga mendukung mobilitas kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Bali.

Baca Juga: WHO : 2022 Harus Jadi Tahun Terakhir Pandemi Covid-19

"Dengan hadirnya KM Kirana VII, semoga menjadi semangat baru di dunia pariwisata. Karena beroperasinya KM Kirana VII menyiapkan fasilitas lengkap untuk kenyamanan bagi penumpang," terangnya.

Sementara itu, penasihat sekaligus pemilik PT Dharma Lautan Utama, Bambang Aryo mengungkapkan hadirnya KM Kirana VII guna mengantisipasi kebutuhan transportasi laut pariwisata yang ada di Bali, Lombok dan Jawa. Khususnya hadirnya perhelatan G20 dan Motor GP.

Baca Juga: Link Streaming Piala AFF 2020 Indonesia vs Singapura

"Yang paling utama adalah antisipasi pariwisata yang ada di wilayah Bali maupun Lombok, juga sebaliknya pariwisata yang ada di Jawa. Terutama juga antisipasi G20 yang sebentar lagi, dan juga Motor GP yang ada di Mandalika, bisa diantisipasi dengan kapal ini," ungkapnya.

Berdiri sejak tahun 1976, terangnya lebih lanjut, PT Dharma Lautan Utama adalah perusahaan pelayaran nasional yang melayani transportasi laut dan penyeberangan di seluruh Indonesia, dimana segmen pasarnya adalah penumpang, barang  dan kendaraan.

Baca Juga: Susunan Pemain Tim Nasional Indonesia dan Tim Nasional Singapura

"Kami bersyukur, PT Dharma Lautan Utama selama berdiri sampai di tahun 2021 ini, kami mendapatkan apresiasi dan ratusan penghargaan dari beberapa Instansi Pemerintah yaitu Presiden, beberapa Kementerian, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten, dan lainnya."

"Termasuk juga penghargaan dari Internasional dan beberapa kali mendapatkan penghargaan yang berhubungan dengan pariwisata yaitu seperti halnya mensukseskan Festival Tahunan Krakatau di Banten, kegiatan budaya yang ada di Lombok, kegiatan budaya yang ada di Madura dan lain-lain," paparnya.

Baca Juga: Kurun Waktu 20 Hari, Tanah Lot Bali Dikunjungi 38.472 Wisatawan

Di masa pandemi ini, ungkapnya, memang terjadi penurunan demand yang sangat signifikan karena berbagai peraturan.

Namun ia memaklumi, kondisi tersebut menurutnya menjadi keharusan dilakukan pemerintah untuk melindungi kesehatan dan nyawa masyarakat dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: 2022, Vaksin Merah Putih Dipersiapkan Mejadi Booster

"Walaupun di tengah kondisi Covid-19  yang mengakibatkan penurunan demand, kami masih tetap eksis dan bahkan berusaha untuk memberikan layanan baru dengan dibangunnya KM Kirana ini," tandasnya.

Untuk diketahui, KM Kirana VII ini sendiri dibangun di galangan kapal dalam negeri miliknya sendiri yang berada dibawah manajemen PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia, Bangkalan, Madura yang sekaligus sebagai maintenance facility dari PT Dharma Lautan Utama.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Provinsi Bali Rabu, 22 Desember 2021

KM Kirana VII dibangun sebagai kapal ferry roro sekaligus distandarisasikan menjadi kapal pariwisata yang menyesuaikan dengan tradisi, budaya yang ada di Jawa dan Lombok dan Bali, karena kapal ini akan dioperasikan di Rute Surabaya – Lombok (pulang pergi) melewati Pulau Bali. 

Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama Erwin H Poedjono SE menerangkan, KM Kirana VII memiliki spesifikasi panjang 73 meter, lebar 15 meter, kecepatan 15 knot dan mampu menampung 200 kendaraan campuran dengan kapasitas 400-500 orang.

Baca Juga: WNA Mexico di Bali Ajukan Permohonan Menjadi WNI

KM Kirana VII merupakan era baru revolusi industri 4.0 di transportasi penyeberangan yang dikolaborasikan dengan unsur kepariwisataan yang diharapkan dapat menciptakan satu karakter infrastruktur pariwisata, karena hingga saat ini, belum ada infrastruktur khusus pariwisata di sektor angkutan penyeberangan.

"Diharapkan dengan adanya gebrakan ini akan muncul infrastruktur-infrastruktur transportasi di semua moda yang bisa mengakomodir pariwisata yang ada di Indonesia, karena sampai dengan saat ini 90% lebih infrastruktur di moda transportasi hanya mengakomodir sektor bisnis saja," paparnya.

Baca Juga: Resep Membuat Pindang Sambal Bawang

"Dengan adanya infrastruktur pariwisata tersebut maka akan memunculkan multiplier effect ekonomi yang demikian cepat dan luas," imbuhnya.

KM Kirana VII, ungkapnya lebih lanjut, sudah memenuhi syarat dalam hal kelaiklautan dengan standarisasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan menggunakan Keselamatan dengan Standarisasi Internasional SOLAS ratifikasi IMO (International Maritime Organization).

Baca Juga: Cederai Taufik hingga Meninggal Dunia, Pemain Wahana FC ini Ungkapkan Penyesalan

"Kapal ini bahkan telah dilengkapi dengan perlengkapan navigasi di atas standarisasi SOLAS  yang diharapkan keselamatan transportasi ini menjadi sangat handal untuk wilayah perairan Indonesia," ungkapnya.

KM Kirana VII ini, sebutnya, juga mendukung program Presiden Joko Widodo untuk mendorong tumbuhnya lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas, yang salah satunya adalah Mandalika di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Lirik Lagu yang Terdalam Noah

"Hadirnya KM Kirana VII juga untuk mendukung suksesnya rencana event Moto GP yang akan berlangsung di Sirkuit International Mandalika bulan Maret 2022. Dan ikut berpartisipasi mendukung pelaksanaan Konferensi G-20 yang ada di Bali, dimana akan membawa dampak pariwisata yang ada di Pulau Lombok," tandasnya. ***

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma

Tags

Terkini

Terpopuler