BULELENGPOST.COM --- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keberadaan data kematian bukan hanya sekadar angka.
Pernyataan itu ia keluarkan setelah kisruh keputusan pemerintah melalui Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengeluarkan atau menghapus data kematian dari indikator penanganan COVID-19. Menurut Luhut hal itu dilakukan karena adanya masalah distorsi dalam input data.
Menurutnya, korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia seharusnya dilindungi.
Baca Juga: Upadesa Hindu Nusantara Siap Diterbitkan Pemprov Bali
Baca Juga: Pelangi Bali Tunda Bali Kite Festival Selama Pandemi
Baca Juga: Subsidi Gaji Rp1 juta Cair Secara Bertahap, Cek Melalui Link Berikut
Baca Juga: Lagi, Peretas Berhasil Curi Aset Kripto Senilai Rp. 8,6 Trilyun
"Beginilah kalau urusan tak diserahkan pada ahlinya. Data kematian bukan sekedar angka. Itu nyawa manusia Indonesia yg seharusnya dilindungi tumpah darahnya," kata Fadli Zon di akun Twitternya, Rabu, 11 Agustus 2021.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com Rabu, 11 Agustus 2021. Fadli Zon menegaskan, data kematian Covid-19 yang tak akurat seharusnya diperbaiki, bukan justru dihapus dari indikator penanganan Covid-19.