Kasus Jiwasraya dan Asabri Berhasil Terbongkar, Jokowi: Jangan Berpuas Diri

- 9 Desember 2021, 14:37 WIB
mengingatkan aparat agar tidak jemawa. Sebab, publik menilai penanganan korupsi belum baik.
mengingatkan aparat agar tidak jemawa. Sebab, publik menilai penanganan korupsi belum baik. /Antara News

BULELENGPOST.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memaparkan kasus korupsi Jiwasraya dan Asabri sebagai beberapa pencapaian penanganan tindak pidana korupsi di tahun ini.

Kasus yang ditaksir merugikan negara hingga triliunan rupiah itu ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Jokowi menyampaikan capaian tersebut di hadapan Ketua KPK Firli Bahuri dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021 di Gedung KPK, Jakarta, Kamis, 9 Desember.

Baca Juga: Penyebaran Varian Omicron di Australia Dipicu dari Klaster Pub dan Kelab Malam 

"Dalam kasus Jiwasraya misalnya, para terpidana dieksekusi penjara oleh kejaksaan dan dua di antaranya divonis penjara seumur hidup. Dan aset sitaan mencapai Rp18 triliun dirampas negara," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari Antara News, Kamis, 9 Desember 2021.

"Dalam kasus ASABRI 7 terdakwa dituntut mulai penjara 10 tahun sampai hukuman mati, dengan pengembalian kerugian negara mencapai belasan triliun," ujarnya

Namun demikian, Jokowi juga mengingatkan aparat agar tidak jemawa. Sebab, publik menilai penanganan korupsi belum baik.

Baca Juga: Kanada, Inggris, Australia, dan AS Boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing

“Aparat penegak hukum termasuk KPK jangan berpuas diri, karena penilaian masyarakat terhadap upaya pemberantas korupsi masih dinilai belum baik. Semua harus sadar mengenai ini,” tegasnya.

Jokowi menyampaikan, pemberantasan korupsi berada di peringkat kedua adalah masalah yang harus segera diselesaikan.

Sedangkan peringkat pertama adalah penciptaan lapangan kerja dan ketiga adalah kebutuhan pokok. Namun, kata Jokowi, korupsi sangat mempengaruhi pada indikator lainnya.

“Korupsi bisa ganggu lapangan kerja, korupsi juga bisa menaikkan harga kebutuhan pokok. Kalau dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara ranking indeks persepsi korupsi kita 2021 juga masih perlu kita perbaiki lagi,” kata Jokowi.

Halaman:

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Berbagai Sumber Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah