BULELENGPOST.COM - Kanada, Inggris, Australia dan Amerika Serikat menyatakan boikot penyelenggaran Olimpiade Musim Dingin di Beijing.
China merespon seruan boikot tersebut sebagai "sikap politik" dan kampanye kotor. Sebelumnya, Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengumumkan boikot tersebut.
Dilansir dari Reuters, Kamis, 9 Desember 2021, AS menyatakan pejabat pemerintahnya tidak akan menghadiri Olimpiade Beijing yang akan digelar Februari karena "kekejaman" hak asasi manusia China.
Baca Juga: Cara Mengetahui WhatsApp Diblokir Seseorang, Salahsatunya Input Grup
China mengatakan Amerika Serikat akan "membayar harga" untuk keputusannya dan memperingatkan tindakan balasan tetapi tidak memberikan rincian. Komite Olimpiade Internasional (IOC) berusaha untuk meredam boikot diplomatik yang berkembang.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan Beijing seharusnya menyadari kekhawatiran lama Barat soal hak asasi manusia di China.
Baca Juga: Sejarah Hari Korupsi Dunia: Diprakarsai PBB dan Jadi Wadah Penguatan Kerja Sama Antar Negara
"(Jadi) seharusnya tidak mengejutkan bahwa kami memutuskan untuk tidak mengirim perwakilan diplomatik," ujar Trudeau
Keputusan Trudeau tersebut tampaknya akan menambah ketegangan pada hubungan yang sudah tegang karena penahanan Chief Financial Officer Huawei Technologies, Meng Wanzhou, berdasarkan surat perintah AS.