Singaraja Literary Festival 2023 Dibuka, Mengalih Wahanakan Legacy di Buleleng

- 30 September 2023, 17:43 WIB
salah satu kegiatan di hari pertama Singaraja Literary Festival 2023
salah satu kegiatan di hari pertama Singaraja Literary Festival 2023 /dok. Singaraja Literary Festival 2023 / Bulelengpost/

Pementasan teater di hari pertama Singaraja Literary Festival 2023
Pementasan teater di hari pertama Singaraja Literary Festival 2023

Acara bedah buku “Filosofi Teras” ini diadakan di Gedong Kirtya Buleleng pada Jumat, 29 September 2023. Dibedah oleh Sonia Pisca, dalam buku “Filosofi Teras” berfokus pada “Trikotomi Kendali”. Yang kemudian dipaparkan oleh Henri, dalam bukunya, yakni memegang manusia dalam konteks bahwa hidup rileks namun bukan berarti menjadi malas.

Di samping itu, Sonia Pisca juga menyinggung terkait Stoisisme yang ada pada buku “Filosofi Teras”. Memberi pengertian bahwa manusia harus menggunakan nalar dan rasionalitas yang kemudian dihubungkan dengan “Trikotomi Kendali”.  Disampaikan juga bahwa dalam hal hidup, manusia kebanyakan menginginkan hidup yang bebas jauh dari emosi negatif. Hal ini dapat dilakukan apabila manusia memiliki kendali terhadap dirinya sendiri.

Henri pun menyampaikan tanggapannya terkait dengan hubungan erat antara Filosofi Teras, Filsafat, dan Kegiatan Singaraja Literary Festival ini. “Bahwa bagaimana sebuah ide bisa menembus jaman. Dimana event-event literasi dan ilmu filsafat bisa dikatakan terus maju sesuai jaman yang terus berkembang pesat” lugasnya.

Baca Juga: Resep membuat Tipat Blayag, Kuliner Legendaris asal Buleleng

Beliau memberi tanggapan positif terkait kegiatan literasi ini. “Menyenangkan dan dapat menghidupkan minat baca” lugas Henri saat diwawancara. Pun beliau berharap semoga dapat melahirkan penulis penulis penerus berikutnya di Indonesia.

Disamping itu, ditemui di lokasi kegiatan, yakni pihak gramedia Bali, Ari. Ia juga memberikan kesan positif dari adanya kegiatan Singaraja Literary Festival ini. “menguntungkan bagi gramedia dan juga masyarakat luas, yang kemudian dapat menambah literasi dan informasi bahwa buku-buku yang ada di gramedia banyak penulis hebat” ucapnya.

Selain mata acara yang telah disebutkan di atas, untuk hari pertama, juga telah terlaksana diskusi “Teks Soal Tubuh-Lalu dan Kini” di Museum Buleleng dan “Public Lecture” yang disampaikan oleh Sugi Lanus di Gedong Kirtya.

Ada kurang lebih 30 program di dalam festival terdiri dari lomba, workshop, kuliah umum, diskusi public, bedah buku, pameran, akustik musik, teater dan tari, serta pertunjukan naratif dalang dan kolaborasi lintas komunitas.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Prewedding di Buleleng, Mau Pilih dengan Konsep Apa Nih?

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah